Selasa, 05 Juni 2012

I Love You Pretty Boy (Chapter 3)


I Love You Pretty Boy (Chapter 3)
Bya: Yanz

*Sudut pandang Devin*

NGIIINGGG!!! Aku langsung menutup kuping begitu dengar seperti ada suara microphone berdengung.

"Memandang wajahmu cerah, membuatku tersenyum senang. Indah dunia..."

Kemudian mataku langsung tertuju ke arah suara merdu itu, itu...

"Mungkin saja kita pernah mengalami perbedaan, kita lalui..."

Mataku seolah mau lepas dari kelopaknya begitu melihat si pemilik suara ternyata Yogi.

"Tapi aku merasa jatuh terlalu dalam cintamu, ku tak mau berubah, ku tak ingin kau pergi, selamanya..."

Kini Yogi menatapku terus, aku jadi salah tingkah begitu mengingat kejadian di toilet tadi...

"Ku kan setia menjagamu, bersama dirimu, dirimu..."

Tatapannya tak mau lepas dariku, aku pun membuang pandanganku ke arah lain.

"Sampai nanti, akan slalu, bersama dirimu..."

Dia memandangku dengan tatapan penuh kasih sayang, seakan-akan lagu itu dipersembahkan untukku.

"Sampai nanti akan slalu, bersama dirimu.."

Kulihat dia mendekat, aku langsung panik, tapi dia menarik paksa tanganku dan menyeretku ke depan.

"Saat bersamamu kasih, kumerasa bahagia, dalam pelukmu.."

Aku berusaha mundur tapi dia malah mendekapku di depan umum.

"Tapi aku merasa jatuh terlalu dalam cintamu... -back to reff-  seperti yang kau katakan, kau akan slalu ada (kau akan slalu ada) menjaga, memeluk diriku, dengan cintamu, dengan cintamu... -back to reff-"

Dia melepas pelukan tetapi pandangannya gak lepas dariku. Setelah lagu selesai aku pun meliat sekitar, sepertinya semua tamuku menikmatinya.

"Ahahahay.. Maaf ye kami angkut alat musik lu, soalnya pesta lu boring~" katanya sambil menepuk punggungku.

"A-aaaa~ enjoy!" kataku gugup sambil segera menjauh sebelum pingsan depan umum karna malu.

Aku pun kembali ke bangku dan ga sengaja aku lihat ada Kiel di kerumunan, aku langsung mendatanginya.

"Hei Kiel, baru datang?" tanyaku sambil tersenyum.

"Ah... Lumayan lama sih, tadi aku sempet liat kamu di depan juga, Devin."

"Isssh... Lupakan apa yang kau liat, mendingan kita nikmati hidangan di meja itu," kataku sambil menggandeng tangan Kiel.

"Iya.."

Kiel cuma memakan kue-kue, dan dia terlihat sangat manis kemudian aku menyodorkan alcohol dan rokok padanya, "Aku ga bisa ngerokok apalagi minum," lirihnya padaku.

"Benarkah? Kau ini... Lurus ya anaknya," kataku menahan tawa, sambil menyulut api ke rokokku.

"Hei, kamu imut-imut tapi liar juga ya," katanya sambil merampas dan membuang rokokku.

"Loh kok dibuang?" protesku sambil mengerutkan dahi.

"Gak sehat," jawabnya.

"Tau, tapi aku bukan pecandu kok, aku ngerokok kalau lagi kesel doang, lagian aku mau menghapus rasa yang dibibirku bekas..."

"HEI!!!" sapa Yogi yang mengejutkan kami berdua.

"Hisssshh..." aku mendesis kesal karna dia ganggu aku berduaan dengan Kiel saja. Dan aku kembali menyalakan rokokku.

"Hai cantik, kok ngerokok? Nanti bibirnya biru jadi ga sexy lagi," kata Yogi sambil mencolek daguku.

"Akh.. Panggil aku Devin! Suka-sukaku dong, bibir-bibirku ini!" jawabku ketus.

"Jangan dong, kalau bibir lu ga merah lagi entar ga enak gw cium," katanya, sampai membuat jantungku mau lepas.

"APA? CIUM???" tanya Kiel kaget.

"Eeh.. Enggak... Kiel mending minum ini!" kataku kelabakan sambil memaksa Kiel minum alcohol.

"Uhuuk.. Aku kan gak bisa minum," kata Kiel tersedak.

"Ah payah lu Kiel! Cemen! Cwok bukan sih lu? Minum aja gak bisa," crocos Yogi dengan nyolotnya.

Kiel langsung panas mendengarnya, "Siapa yang cemen? Ayo kita lomba minum, siapa yang KO duluan?" kata Kiel dengan tatapan kematian. Aku langsung khawatir melihat kondisi mereka yang berlomba minum alcohol.

~@~@~

"1... 2... 3... KO!!! Wkwkwk! Gw menang!" teriak Yogi penuh kemenangan.

Huh.. Aku hanya bisa pasrah liat Kiel yang terdampar karna mabuk.

*DISEKOLAH, sudut pandang Yogi"

Hoamm.. Dengan malasnya gw ke sekolah, padahal badan remuk dan kepala puyeng, kalau gak karena kepengen ketemu Devin, males banget gw skul, "Hei..." sapa gw.

"Ihh.. Ngapain kamu? Pindah sana! Ini bangku Kiel," katanya judes.

"Kiel gak turun, dia sakit jadi gw duduk di sini!"

"Hah? Sakit apa? Ih.. Gak bisa! Gak bisa! Mending aku duduk sama setan!"

"Ya gara-gara partymu lah! Harus bisa!" gw ngotot, dia pun pasrah.

"Aih.. Gw lupa ngerjain PR kimia kemarin," teriaknya tiba-tiba.

"Udah.. Nyantai aja, nih salin punya gw!" dia langsung natap gw penuh tanda tanya tapi nyerobot juga buku gw. Cieeh brengsek brengsek gini gw disiplin dan pintar coi! Wkwkwk..

Dia lagi fokus nyalin tugas, gw malah jail nyolek-nyolek pinggangnya, "ISSSHH.. JANGAN!" teriaknya. Tapi gw abaikan, sekarang gw malah meraba-raba pantatnya, dia langsung natap gw penuh kematian, brrr.. Merinding, takut ditonjok kayak kemarin, gw langsung jaga jarak. Sekarang gw cuma natap wajahnya dengan seksama, dia sok fokus tapi pada akhirnya salting juga wkwkwkwk

~@~@~@~

Saat istirahat gw ajak dia ke toilet, awalnya dia nolak tapi tetap gw paksa wkwkwk...
"Ngapain sih???" tanyanya dengan takut.

Gw tatap dia dengan serius, "Mau gak lu jadi pacar gw?" bisik gw ketelinganya.

"WHAT?!! Ternyata tepat dugaanku kamu itu homo! Tapi jangan harap kamu bisa tularin penyakitmu padaku!"

"Please~ gw itu jatuh cinta dengan lu dari awal jumpa, gw selalu keingetan elu!" kata gw serius sambil genggam tangannya.

"Sorry, gak bisa," katanya sambil pergi, tapi gw tarik pinggangnya, dan cium bibirnya penuh cinta.

"ANJ***!!!" teriaknya sambil nonjok gw dan berlari menjauh.

~@~@~@~

Tadi di kelas gw juga dihusir habis-habisan sampai gak bisa duduk di bangkunya, tapi sekarang setelah pulang, gw tetap uber-uber dia, dia lari dan masuk mobilnya, cepet-cepet gw naik motor buat ngejar mobilnya, pas mobilnya menuju gerbang gw kejar dan gw hentikan motor gw di depan mobilnya dan...

BRAKKK...!!!

7 komentar:

  1. Mana nie lanjutanyya. . ?kq brhnti sich. . .
    Q kn penasaran. . .

    BalasHapus
  2. lha brhenti di mari doank neh......

    BalasHapus
  3. Yang lanjutan nya mana!? Kejang2 udah ni bacanya, tapi malah gk ada kelanjutan nya 😨

    BalasHapus
  4. BRAKKK...!!!

    ini yg ketabrak bukan penulisnyakan? Hmm

    BalasHapus
  5. BRAKKK...!!!

    ini yg ketabrak bukan penulisnyakan? Hmm

    BalasHapus