Yunho si pengangguran yang suka ke kondangan walau gak di
undang supaya bisa makan enak, sedangkan Jaejoong adalah seorang yang dari
keluarga kaya raya, bagaimanakah kisah cinta mereka? loh kenapa bisa mereka
sampai ML padahal mereka tidak pernah akur? Cekidoot kalau mau tau, WARNING:
YAOI, NC, GARING KRIUK KRIUK, MISS TYPO (mudahan gak)
Kondangan setiap Hari
By Yanz
Genre: romance and little bit humor
Pemeran: Yunho X Jaejoong
Rate: M
WARNING: OOC, GAJE, BOYS LOVE, NC, KALAU ANEH MOHON
DIMAAFKAN
“Charming prince coming!” ucapku dengan aura yang
berkilauan.
Hei kameranya tolong dishoot dari ujung kaki sampai kepala
biar keren kaya di sinetron-sinetron *?*
Jadi anggap saja kalian melihatku dari ujung kaki, terlihat
aku menggunakan sepatu hitam yang begitu mengkilat, celana hitam yang rapi dan
bersih selaras dengan jas hitamku, penampilanku begitu keren begitu pun
tampangku, Yunho!
Lalu kulangkahkan kakiku ke depan dengan perlahan, “Bang, bayar
bajajnya napa! Ngutang mulu,” kata supir bajaj yang kutumpangi tadi.
“Apaan sih lu, ngerusak acara gue aja, penampakan lu bikin
ancur image gue hush hush…”
“Pengangguran aja blagu, lagak lu kayak boss tapi gak modal,
baju aja paling dapet nyolong dari jemuran tetangga!”
“Huuusshh… jangan buka aib gue napa!!! Pergi sono, gue bom
juga bajaj lu.”
“Awas ya lu numpang ama gue lagi!!!” kata supir bajaj seraya
melempar kolor bekas yang baunya mengalahkan bau naga *emang pernah nyium
naga?* dan kolor itu pun tepat mengenai kepalaku.
“AAARRGGHHH… ASEM!!!” teriakku frustasi, dengan segera aku
buang kolor tadi.
Rese memang itu supir, gak ada puasnya nagih hutang, sudah
tau aku pengangguran, mau makan enak pun harus pergi ke kondangan tiap hari
walau gak diundang pun tetep datang, toh yang punya kondangan gak mungkin repot
kan ngecek yang hadir, yang penting aku bisa makan enak!
Kumasukkan amplop yang isinya hanya secarik kertas dengan
tulisan “SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU” kedalam kotak kondangan (gak tau apa
namanya?), lalu dengan cool’nya aku melangkah ke depan meja hidangan, hmm~ ada banyak makanan yang
menggugah selera. Kesempatan emas ini tidak kusia-siakan, aku masukkan semua
hidangan yang enak-enak ke dalam satu piring sampai makanan tersebut tak pantas
lagi disebut makanan karena bentuk dan rupanya lebih mirip gumpalan muntahan
(euugghh)
Segelintir orang memelototiku heran namun aku kembali makan
dengan santainya. Selasai makan aku masih belum puas jadi aku mengambil kresek
hitam yang ada di dalam kantongku untuk membungkus makanan yang ada di meja
hidangan.
“Hy, sedang apa kau?” suara dingin tersebut membuatku
menoleh sebentar namun kembali menjejal
makanan sebisa mungkin memenuhi kresek hitamku.
“Oh… ini bawa oleh-oleh..” jawabku santai.
“Kau lagi… Jung Yunho..”
“Oh… ahahaha Kim Jaejoong kita berjumpa lagi, ternyata bukan
hanya aku yang rajin kondangan kau pun selalu ada di mana aku ada.”
“Huh… siapa yang mengundangmu? Ini pesta pernikahan Hyun Jae
noona, dan dia kakakku tau?”
“Oh… ahahahha santai bro, mungkin kakakmu juga
mengundangku.”
“Huh… bagaimana bisa, aku yang mengurus tamu dan aku tidak
mengundangmu.”
Aku terdiam sejenak dan menatap datar lantai. Hah… Kim
Jaejoong selalu menjengkelkan, sebenarnya dia bukan siapa-siapa, namun karena
terlalu sering bertemu dan menciptakan masalah makanya kami jadi saling kenal.
Menurutku dia sosok yang sangat menawan apalagi bibirnya menggiurkan namun
sifatnya gak nahan pengen cemplungin ke lubang WC.
“Ah.. sudahlah jangan dibahas, biarkan aku makan gratis di
sini.”
“Shit, keluar!”
“Ahahaha… ayolah, jangan sejutek itu, kita bisa bicarakan
baik-baik dan selesaikan masalah ini.”
“Kau selalu membuat keonaran dan sebaiknya kau pergi karena
aku tidak mau kau merusak acara kakakku.”
“Ah… sebaiknya kau ajak aku berkeliling rumah mewahmu ini
jadi pesta ini aman hehehe…”
“Seenakmu, siapa kau?”
“Kita kan teman hhehehe..”
“Huh? Sejak kapan?”
“Ayolah mulai sekarang kita teman, setuju?!!” kataku seriang
mungkin, aku berusaha ramah dan menghangatkan suasana supaya Jaejoong bisa
sedikit melunak hatinya.
Yeah.. dan prince Yunho berhasil menjinakkan princess
*?* Jaejoong. Cukup lama kami
berkeliling rumahnya yang luas, aku sampai tercengang, enak banget Jaejoong
jadi orang kaya, aku jadi iri dengannya.
“Ini kamarku.”
“Waah 4 kali lebih luas dari pada kontrakanku hebat, kamar
doang nih?”
“Hmm.. kau boleh istirahat, karena aku lagi baik jadinya aku
mau berbagi kamar denganmu,” katanya lemas dan menghempaskan badan ke kasurnya.
Aku pun ikut berbaring di sampingnya dan memiringkan tubuh
ke arahnya, “wajahmu….” Kataku menggantung sambil mengelus pipi mulusnya
“Kenapa?” tanyanya penasaran dengan wajah gugupnya.
“Ada upil,” ucapku polos.
“Sial kau!” bentaknya dan langsung berbarlik untuk mengecek wajahnya, dan
kembali berbalik kearahku “Mana ada upil, dasar pemboh… emmmhhh…”
CUP..
Kukecup bibirnya secara spontan begitu dia membalikkan
badannya tadi, “Emmmh.. bibir yang manis dan sangat kuinginkan.”
Dia masih terpaku menatapku kaget namun tamparan panas
mengenai pipiku, “A-apa yang kau lakukan,”
bentaknya sambil menutup bibirnya.
“Menciummu.”
“Sial, kau fikir kau siapa bisa seenaknya men…”
Dengan cepat tanganku menarik tengkuknya dan kembali mencium
bibirnya, bukan sekedar kecupan namun lumatan hangat yang mulanya hangat dan
semakin panas, awalnya dia memberontak, semakin lama dia pasrah dan akhirnya
membalas lumatanku.
“Kau menyukainya?” tanyaku setelah melepaskan ciuman kami
sejenak.
“Apa yang terjadi barusan…” tanyanya dengan tatapan kosong.
Wajahnya begitu menawan bagaikan angel dan aku ingin
memilikinya, kemudian aku duduk dan menarik badannya supaya ikut duduk, “Kau
tau sekarang hari apa?”
“Hari pernikahan kakakku, memang kenapa?”
“Bodoh sekarang kan Valentine! Dan aku tidak punya pasangan,
will you be my valentine.”
“kau gila, aku namja dan kau pun namja (laki-laki), mana
bisa kita jadi pasangan.”
Aku kembali mengecup bibirnya sehingga membuatnya terpejam
nikmat, “Tapi kau menyukaiku kan?” tanyaku dengan senyuman menyindir, dia Cuma
diam dan kuanggap itu iya.
Aku turun dari kasur sejenak untuk mengunci kamar supaya tak
ada yang mengganggu kami, lalu aku kembali naik ke atas kasur.
“Kenapa dikunci segala?”
“Supaya gak ada yang mengganggu my jaeboo,”
Aku memelukknya dan menjilat kupingnya, “Yunnie.. aaahh
emmmhhh…” desahnya kenikmatan.
“Kau begitu cantik.. eeemmmhh..” jilatanku turun ke lehernya
dan menghisap-hisap leher jenjangnya.
“Aaaahhh Yun… aaahhh geli uuuuuhhh…” desahnya nikmat.
Selesai memberikan beberapa tanda cinta di lehernya, aku
menatap wajahnya yang begitu pasrah dan menikmati suguhanku, kemudian kembali
kukecup bibirnya, kami saling menghisap-hisap bibir dan lidah kami bertautan
sehingga ciuman panas itu menimbulkan gejolak nafsu yang tidak dapat kami
tahan.
Kumasukkan tanganku kedalam bajunya sedangkan lidah kami
masih bertautan, tanganku meraba perutnya yang ternyata sangat indah langsing
namun six pack yang mebuatku semakin kegirangan menjamahnya, kemudian tanganku
kembali naik ke dadanya dan menemukan tonjolan yang sudah mengeras di dadanya,
setelah kuusap-usap kemudian kucubit nipplenya pelan sehingga membuatnya
menggerah dalam ciuman kami, “Yunn… aaaahhhh emmmhhh eummmmhhh..”
“Boleh kubuka pakaianmu chagi?”
Wajahnya sedikit merona dan dia menggangukkan kepalanya.
Dengan cepat kulucuti pakaianku dan pakaiannya sehingga kami berdua
bertelanjang bulat sekarang, dengan keringat yang ada di badan Jaejoong dia
jadi terlihat semakin sexy dengan kilatan itu. “Eummmhhh emmmmhhh sssrrpphh…”
kujilati dadanya, bahunya dan lehernya penuh nafsu sampai dia menggeliat
nikmat.
“Aaaahhh ooohhh geli aaahhh… aku tidak pernah diserang
begini sebelumnya aaahhh…” desahnya sambil memeluk pinggangku.
“Aku akan menberikan yang terbaik buatmu sayang… emmmmhhh”
kuhisap-hisap nipplenya yang membuatnya semakin bergairah dan tanpa di duga
penisnya pun menegang walau belum sempurna. Kemudian aku elus-elus penisnya
supaya semakin bangkit.
“Permainanku lebih menyenangkan dari pada gadis-gadis yang
kau ajak main.”
“Sok tau uuuhhh… aaaaaahhh..” dia mendesah lebih kencang
saat penisnya kuremas lebih kuat, lalu kunaik turunkan tanganku dengan cepat
dan memainkan ujung penisnya.
Ciumanku turun ke perutnya dan menjilati pusarnya penuh
nafsu sedangkan tanganku mengocok penisnya yang sudah sangat tegang, “Aaaaaakhhh aaaahhhh… OOoooohhh Yunn…
aaaaahh enakkk aaahhhh…”
Tangannya meremas geram rambutku, kemudian kepalaku turun
mendekati penisnya, memainkan ujung penisnya dengan lidahku dan menghisap ujung penisnya hingga dia
menggeliat nikmat, kemudian kumasukkan seluruh penisnya ke dalam mulutku dan
menghisap-hisapnya.
“Eeemmhhh yunhoo aahhh… kau aahhh.. oooohh…” gerangnya tak
keruan saat aku naik ke atas untuk menghisap lehernya sedangkan tanganku
mengocok an meremas penisnya.
“Emmmhh… kau benar-benar membangkitkanku emmmh…” ucapku
sambil melumat bibir indahnya.
Kemudian aku kembali kebawah untuk menghisap penisnya, hisapan yang semakin cepat dan akhirnya
cairan cinta Jaejoong tumpah dimulutku, “AAAAAKKHHHH AAAAAHHHHH….” Gerangnya
disisa-sisa orgasmenya dan dia semakin menggeliat nikmat.
“Jaejoong, sekarang giliranku yang harus dipuaskan,” kataku
sambil memijat penisku di hadapan Jaejoong tapi dia Cuma memejamkan mata karena
kelelahan.
“A-aaahhh emmmhhh…” desahnya saat aku menjilati dan
membasahi lubang kenikmatannya, “Kau mau apa?” tanyanya sambil mengerutkan
keningnya.
“Surprise for our valentine..” bisikku nakal dikupingnya dan
langsung menancapkan penisku ke lubangnya.
“AAAAAAAAAKKHHH AAAHHH SAKITT AAAKKHHH…” gerangnya penuh
emosi dan berusaha memberontak, namun aku malah menanamkan penisku semakin
dalam sampai badannya terhempas ke kasur.
“Aaaahhh ooohhh… emmmhhh… nikmat sekali, pastiihh belumhh
pernah dimasuki aahhh…” kataku disela-sela aktivitasku.
“Sial! Apa yang kau lakukan padaku aaaaaaaakhh ooohhhh,”
teriaknya penuh emosi.
“Tenangkan dirimu sayang emmmhh…” ucapku sambil mengecup
bibirnya dengan mesra
Dengan perlahan kugerakkan pinggulku, dia kembali berteriak,
“AAAAAKKKHHH HENTIKAH AAHHH…” tapi aku tetap memompa lubang sempitnya dan
menciumi wajahnya untuk menenangkannya.
“Look my eyes baby emmmhhh…” ucapku lembut. Dia mulai
menerima seranganku dan membalas ciumanku.
Tanganku kembali
meremas-remas penisnya hingga kembali bangkit sedangkan aku menggerakkan
pinggulku maju-mundur dan semakin cepat sampai rongga-rongga lubangnya menjepit
penisku dengan kuat sehingga cairan hangat itu tumpah dalam tubuh Jaejoong
“AAAKKKHHH… “ teriak kami bersamaan saat terserang klimaks.
“Jaejoong, aku mencintaimu, semoga aku bisa memilikimu tidak
hanya buathari ini namun seterusnya.”
Jaejoong hanya diam dan membalikkan tubuhnya, wajahnya
begitu masam dan terpancar penyesalan yang sangat besar. Dan kupeluk tubuhnya
dari belakang dan mengecup tengkuknya dengan lembut, “Happy valentine.”
“Hmmm..” jawabnya dingin namun membalikkan badannya dan
mengecup pelan bibirku, aku tersenyum tipis.
“Eh.. besok-besok ke kondangan bareng ya?”
Dia Cuma tersenyum tipis
NOTE: heh gak asik… harusnya aku posting ini hari valentine
karena aku ngetiknya hari valentine, sayangnya kemarin2 internetku bermasalah
jadi baru bisa post sekarang, maaf telat tapi HAPPY VALENTINE!!!
parah lg gw,,, maunya kan baca pas valentine... Tapi kelamaan nggu valentine
BalasHapusWah... ketemu blok yang sama" suka gay dan yunjae ni, tulisan mu bagus, asli MESUM YADONG abis
Hapus