My First Night
By Daniel Yanuar
"Dingin sekali Daniel~" ucap gadis yang bernama Dina itu sambil memeluk pinggangku yang memboncenginya di motor.
"Ya ka, peluk yang erat ya!" pintaku sambil senyum kesenengan.
Malam ini kencan pertamaku dengan senior dari kelas XII ipa yang menembakku tadi pagi. Aku heran, padahal aku masih kelas X dan baru 2 minggu di sma ini tapi ada saja kaka kelas yang tertarik denganku, tapi aku senang karna dia cantik dan sexy.
Sesampainya dirumah Dina, "Daniel, mampir dulu yuk.." pinta Dina.
"Ga ah ka, aku takut nanti dimarahi ortu kaka."
"Gapapa, mereka lagi keluar kota, aku sendirian dirumah, aku takut Niel~" goda ka Dina, aku hanya bisa nyengir kesenengan.
Dina mengajakku ke kamarnya, hati sudah dag dig dug ga keruan, kayanya ada kejutan nih!
"Niel~ duduk disini sebentar ya.. Aku mau ke kamar mandi dulu," kata Dina.
Ga lama nunggu Dina pun muncul dari kamar mandi, aku tersentak kaget melihatnya hanya mengenakan bra dan CD, tanganku jadi dingin dan badanku langsung panas melihatnya.
"Are you ready~?" bisiknya dengan sexy di kupingku. Tubuhku langsung bergetar.
"Buat apa ka?" tanyaku polos.
"Ikuti saja permainanku~" ucap Dina yang kemudian mendorong tubuhku ke kasurnya diiringi tangannya yang menelanjangiku..
Aku mulai mengerti tapi aku belum pernah melakukannya jadi sangat gugub saat itu..
"Hummmhh~ Niel kan sangat manis~" godanya sambil mengecup bibirku dengan hangat dan makin lama makin hot.
"Ka.. Aaaah.." desahku sambil meremas kedua buah dadanya.
"Niel~ enghhhh~ aaaah.. Terusss.." dia menggerang dan itu membuatku 'terbangkit'.
Perlahan kubuka branya, terlihat dua gunung yang begitu indah dan kencang walaupun tidak begitu besar. Aku membalik posisi menjadikannya dibawahku, kuremas dan kujilat kedua buah dadanya.
LANJUTAN DI KOMENTAR
By Daniel Yanuar
"Dingin sekali Daniel~" ucap gadis yang bernama Dina itu sambil memeluk pinggangku yang memboncenginya di motor.
"Ya ka, peluk yang erat ya!" pintaku sambil senyum kesenengan.
Malam ini kencan pertamaku dengan senior dari kelas XII ipa yang menembakku tadi pagi. Aku heran, padahal aku masih kelas X dan baru 2 minggu di sma ini tapi ada saja kaka kelas yang tertarik denganku, tapi aku senang karna dia cantik dan sexy.
Sesampainya dirumah Dina, "Daniel, mampir dulu yuk.." pinta Dina.
"Ga ah ka, aku takut nanti dimarahi ortu kaka."
"Gapapa, mereka lagi keluar kota, aku sendirian dirumah, aku takut Niel~" goda ka Dina, aku hanya bisa nyengir kesenengan.
Dina mengajakku ke kamarnya, hati sudah dag dig dug ga keruan, kayanya ada kejutan nih!
"Niel~ duduk disini sebentar ya.. Aku mau ke kamar mandi dulu," kata Dina.
Ga lama nunggu Dina pun muncul dari kamar mandi, aku tersentak kaget melihatnya hanya mengenakan bra dan CD, tanganku jadi dingin dan badanku langsung panas melihatnya.
"Are you ready~?" bisiknya dengan sexy di kupingku. Tubuhku langsung bergetar.
"Buat apa ka?" tanyaku polos.
"Ikuti saja permainanku~" ucap Dina yang kemudian mendorong tubuhku ke kasurnya diiringi tangannya yang menelanjangiku..
Aku mulai mengerti tapi aku belum pernah melakukannya jadi sangat gugub saat itu..
"Hummmhh~ Niel kan sangat manis~" godanya sambil mengecup bibirku dengan hangat dan makin lama makin hot.
"Ka.. Aaaah.." desahku sambil meremas kedua buah dadanya.
"Niel~ enghhhh~ aaaah.. Terusss.." dia menggerang dan itu membuatku 'terbangkit'.
Perlahan kubuka branya, terlihat dua gunung yang begitu indah dan kencang walaupun tidak begitu besar. Aku membalik posisi menjadikannya dibawahku, kuremas dan kujilat kedua buah dadanya.
LANJUTAN DI KOMENTAR
like
Yanuar Putra Cassielf
"enghhh.. Aaaah.. Boleh juga kau de.." desahnya sambil meraba punggungku
"ya ka..." aku menjilat dan menghisap dadanya penuh kenikmatan, kemudian kubuka celana dalamnya.
Tiba-tiba dia menghentikanku dan kembali mendorongku.
"sudah bangun ya Niel?" dia tersenyum sambil meremas penisku, aku hanya tersipu malu.
"A-aaaaghhh.. Ka.. Aaaah.. Oooohh..." aku tidak bisa menahan eranganku karna dia mengocok dan menghisa penisku dengan begitu dasyat.
"hummmm enak juga.." ucapnya yang kemudian menjilat bola dan mengocok penisku dengan kuat.
"Aaaaah.. Ngeeehh... Bolehkah aku.." ucapku sambil menarik tubuhnya, dia mengangguk kemudian merebahkan tubuh sambil membuka selangkangannya dengan lebar.. Waww pemandangan yang indah..
Aku yang dari tadi sudah tegang siap-siap memasukan seranganku kedalam liangnya.
"Awww... Aaaaah... Aaaaah..." jeritnya saat kumasukkan seluruh penisku ke dalam vaginanya.
"Maaf ya ka.. Eeehhh..." kemudian aku menarik pinggulku dan menghentaknya kembali ke dalam. Aaah.. Nikmat sekali.
"Aaaaah.. Oooohhh... Aaaaah.. Ummmh... Dede.. Aaaah..." gerangnya saat mulai kupercepat hentakanku.
Setelah beberapa saat bermain akhirnya klimaks juga.. AAAAGHHH.. Crooott.. Crooot... Croottt.. Crooott...
"thanks ya ka.." ucapku, walaupun sedikit kecewa dia sudah tak perawan.
"sama-sama de"
END
"enghhh.. Aaaah.. Boleh juga kau de.." desahnya sambil meraba punggungku
"ya ka..." aku menjilat dan menghisap dadanya penuh kenikmatan, kemudian kubuka celana dalamnya.
Tiba-tiba dia menghentikanku dan kembali mendorongku.
"sudah bangun ya Niel?" dia tersenyum sambil meremas penisku, aku hanya tersipu malu.
"A-aaaaghhh.. Ka.. Aaaah.. Oooohh..." aku tidak bisa menahan eranganku karna dia mengocok dan menghisa penisku dengan begitu dasyat.
"hummmm enak juga.." ucapnya yang kemudian menjilat bola dan mengocok penisku dengan kuat.
"Aaaaah.. Ngeeehh... Bolehkah aku.." ucapku sambil menarik tubuhnya, dia mengangguk kemudian merebahkan tubuh sambil membuka selangkangannya dengan lebar.. Waww pemandangan yang indah..
Aku yang dari tadi sudah tegang siap-siap memasukan seranganku kedalam liangnya.
"Awww... Aaaaah... Aaaaah..." jeritnya saat kumasukkan seluruh penisku ke dalam vaginanya.
"Maaf ya ka.. Eeehhh..." kemudian aku menarik pinggulku dan menghentaknya kembali ke dalam. Aaah.. Nikmat sekali.
"Aaaaah.. Oooohhh... Aaaaah.. Ummmh... Dede.. Aaaah..." gerangnya saat mulai kupercepat hentakanku.
Setelah beberapa saat bermain akhirnya klimaks juga.. AAAAGHHH.. Crooott.. Crooot... Croottt.. Crooott...
"thanks ya ka.." ucapku, walaupun sedikit kecewa dia sudah tak perawan.
"sama-sama de"
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar