Reinkarnasi Salah Tubuh
Penulis: Yanz/ Ide: Robby Hendrawan
CATATAN: ini adalah sebuah fanfiction tentang boy band Indonesia. Fan
artinya penggemar sedangkan fiction artinya karangan jadi fanfiction adalah
karangan seorang penggemar terhadap idolanya, dan tolong jangan cekal aku gara2
cerita ini karena bukan hanya aku, banyak fans lain yang membuat fanfiction,
mohon pengertiannya. Ini hanya fiksi semata, adapun kesamaan nama tolong jangan
didramatisir cukup nikmati ceritanya.
*Xing POV*
“Haaah…” ini untuk kesekian kalinya aku menghela nafas
panjang.
Aku hanya duduk di tangga sambil melihat si pirang itu,
panggil saja dia Xander, adik kelasku yang memiliki tubuh lebih besar dariku,
berambut pirang, berkulit putih, sangat cool, jauh lebih manly dariku. Aku
menyukainya, sudah terlalu lama memendam perasaan terhadapnya namun tidak ada
secuil pun keberanian yang muncul, tentu saja karena gender kami yang sama.
Di tangga aku menatap dia yang sedang seru memamerkan bakat
dancenya, ditonton dan disoraki banyak orang membuatnya semakin bersemangat
menggerakkan tubuhnya dengan lincah. Dia menyeka keringatnya kemudian menatapku
yang duduk di kejauhan, rasanya seperti baru saja ada yang memanah hatiku, aku
begitu gugup. Xander melambai ke arahku, karena takut salah orang akhirnya aku
melihat ke belakang dan sekitarku namun tak ada satu pun orang. Aku mengarahkan
jempol ke dadaku, Xander hanya tertawa dan kembali melambai, aku yang sadar
ternyata lambaian itu untukku akhirnya membalas lambaian itu dan tersenyum
dengan wajah yang bersemu.
Begitu saja aku sudah geer, payah kau Xing! Aku menggigit
bibir bawahku, tidak bisa menahan senyuman bahagia, rasanya ingin melayang
haaah…
“Sedang memperhatikan si pirang lagi? Kalau memang suka
nyatakan saja,” kata sebuah suara yang ternyata berasal dari tangga di
belakangku.
Aku sangat terkejut, rasanya dadaku sangat berdegup kencang
bagaikan maling yang tertangkap basah, coba bayangkan posisiku sekarang. Dia
orang baru yang masuk ke dalam kehidupanku, selalu mengikutiku diam-diam dan
sangat tau apapun tentang aku padahal aku saja baru mengenalnya.
*Flashback*
Namaku Xing Hermina, aku siswa kelas XII SMA sekarang. Pagi
itu aku bangun terlambat, mandi pun aku tidak sempat. Aku cuci muka, gosok
gigi, pakai seragam dan tanpa sarapan aku langsung menyambar motorku.
Di depan gerbang aku berteriak-teriak pada pak satpam agar
jangan ditutup dulu gerbangnya dan syukurlah walau sudah pukul 07:40 tapi
beliau tetap memberikan kesempatan masuk. Dengan cepat aku berlari di lorong,
tidak memperdulikan banyaknya guru yang memarahiku ataupun orang-orang yang
kesal kutabrak aku tetap berlari, sedikit lagi sampai kelas namun…
BRUUK!
Aku langsung terduduk begitu dada bidang itu gagal kuterjang
di persimpangan lorong kelas, “Kau tidak apa-apa?” tanya suara hangat itu
sambil berjongkok di hadapanku.
“Tidak apa-apa, aaakkhh aku sudah telat! Permisi,” kataku
pelan dan kembali ingin lari. Namun tangan kokoh itu menahan pinggang dan
leherku, aku sangat terkejut. Kutolehkan wajah ternyata pemuda yang kutabrak
tadi sedang membelengguku dalam pelukannya.
“Juliet…” bisiknya di kupingku dan hembusan nafasnya
membuatku geli. Kesal karena dihambat aku pun menyikut perutnya dan kembali
berlari ke kelas.
>>>>>>>
“HOAAAH!” teriakku ketika sampai di dalam kelas, semua
menatapku heran seolah aku makhluk aneh saja. Namun senyumku merekah dan
bersorak riang ketika menyadari ternyata belum ada guru yang datang, aku tidak
terlambat! Aku terus meloncat kegirangan yang membuat seisi kelas tertawa
melihat kelakuan konyolku.
“Ehem…” deheman itu menyadarkanku kemudian membalikkan
tubuh.
“Ka-kau tadi yang aku tabrak?”
“Silakan kembali ke tempat dudukmu nak.”
Aku pun duduk sesuai perintahnya. Siapa orang ini? Orang ini
memang baru pertama kali aku temui tapi entah mengapa perasaanku mengatakan
sepertinya aku pernah mengenalnya.
“Perkenalkan saya adalah guru TIK baru kalian, nama saya
adalah Handi Morgan Winata. Namun kalian bisa memanggil saya Pak Morgan ataupun
Kak Morgan karena umur saya masih 24 tahun. Cukup dari saya, ada yang perlu
ditanyakan?”
“Kak Morgan, sudah punya pacar belum?” Tanya Anissa Chibi
malu-malu.
“WUUUUU!” sontak semua bersorak karena pertanyaan tadi.
Morgan juga sedikit menahan senyum namun dia tetap
mempertahankan ke-coolannya itu, “Sebenarnya ini pertanyaan yang tidak penting.
Namun saya belum memiliki pacar.”
Semua gadis bersorak riang begitu mengetahui guru muda itu
menjawab pertanyaan gak penting tadi. Kemudian dia mengapsen untuk menghafal
nama tiap murid, dia kembali menatapku dalam-dalam saat memanggil namaku, ada
apa ini..
>>>>>>
Sepulang sekolah aku langsung merebahkan badanku yang lelah
di kasur, sebelumnya kubuka jendela dengan lebar. Tapi aku kembali dikejutkan
dengan pemandangan di jendela yang berseberangan dengan jendela tetangga
sebelah yaitu seorang pemuda yang rasanya aku kenal sedang membuka bajunya dan
membuat wajahku memerah.
“Hei kau Xing, rupanya kita bertetangga,” katanya
memanggilku saat menyadari aku menghintipnya.
Aku langsung bersembunyi, tapi dia kembali memanggilku yang
terpaksa membuatku keluar menatap jendela, “Iya Pak Morgan…” kataku lemas.
Dia tersenyum geli, “Sekarang kita ada di rumah, panggil
saja aku Morgan tanpa embel-embel.”
Dia mengajakku mengobrol jadinya aku ke luar jendela, duduk
di balkon dan dia pun menyebrang ke tempatku duduk. Kami berbincang-bincang
namun anehnya dia tau banyak hal tentang aku bahkan dia tau kalau aku menyukai
cowok WTH! Sebenarnya siapa dia? Kenapa begitu misterius dan pertemuan
dengannya serba kebetulan? Dimana ada aku pasti dia selalu muncul secara
mendadak dan membuatku terkejut.
*END FLASHBACK*
“Tidak semudah itu pak… Mana mungkin aku berani menyatakan
cinta terlarang ini.”
“Hmm… Pengecut, apa salahnya mencoba?” katanya yang duduk di
sampingku kemudian menarik hidungku.
“Bapak itu kan guru, harusnya tidak mendukung tindakanku
kali ini!”
“Tapi kau muridku yang special, aku akan terus mendukungmu,
melindungimu dan berada di sampingmu sampai kau mengingatnya.”
“Hah? Mengingat apa? Selalu itu yang kau katakan tapi tidak
juga memberI tahuku mana aku ingat.”
“Nanti kau pasti akan ingat pada waktunya,” kata Morgan
sambil bangkit, mengusap kepalaku pelan sebelum meninggalkanku.
Aku menatap Xander lekat-lekat, dia juga mulai berjalan
mendekatiku, “Haah… Lelah sekali. Bagaimana penampilanku tadi Xing?” Tanya
Xander yang duduk di sebelahku dan merangkul bahuku. Aku hanya terdiam dengan
wajah pucat, “Kau pucat sekali, aku bau keringat ya? Hahaha sorry…” kata Xander
sambil jaga jarak.
“Bukan begitu…” kataku terpotong.
“Lalu apa?” katanya dengan senyuman dan tangannya menarik
daguku agar bertemu pandang. Aku sangat gugup.
“Boleh aku bicara sesuatu? Tapi bukan di sini. Di tempat
lain yang lebih sepi?”
Xander mengangguk tanda dia setuju. Kami pun pergi ke kolam
renang sekolah yang kemungkinan sepi saat jam pulang begini. Kami berdiri
berhadapan di sisi kolam. Aku menelan air liurku, menyiapkan kata-kata untuk
diucapkan nanti dan mentalku pun siap!
“Xander, sebenarnya aku sangat menyukaimu, mencintaimu! Sudah
lama aku simpan, tapi baru kali ini aku berani,” kataku atau tepatnya teriakku
sambil menunduk. Aku tidak berani melihat expresinya.
Dia mengangkat daguku, menemukan pandangan kami dan
tatapannya sangat dingin. Kemudian dia menepuk bahuku dan mendekatkan wajah,
“Jadi kau gay?” katanya dengan hidung kami yang bersentuhan.
Jantungku rasanya berhenti saat itu juga, mataku lari karena
tidak dapat menatap matanya yang sangat dekat, “Aku…”
“Ah.. Ahhahahaha… Astaga! Pesonaku bukan hanya memikat
wanita tapi pria pun terpikat hahaha… Tapi aku bukan gay dan tentu saja kita
tidak mungkin menyukaimu,” katanya dengan tawa mengejek.
Kreakk… Rasanya jantungku robek detik itu juga, mataku
berkaca-kaca namun aku berusaha menipu wajahku, “Ahahaha… Tentu saja kau normal,
aku pun normal! Aku cuma mengetesmu!”
“Tapi tadi wajahmu memerah dan kau sangat gugup?” tanyanya
menyindir.
Aku terus tertawa sampai tidak sadar kalau air mataku
menetes, aku bingung bagaimana menyembunyikan wajah bodohku sehingga aku nekat
jalan mundur walau aku tau di belakangku ada kolam, walau aku tau aku tidak
bisa berenang. Tapi demi harga diriku, aku tidak boleh ketahuan menangis.
BRUUSSSHHH
Tubuh mungilku terjatuh dalam kolam, aku yang merasa sesak
karena terminum air mencoba mengapung tapi tidak bisa. pandanganku gelap,
rasanya sakit sekali aku tidak bisa bernafas. Namun aku merasakan tangan hangat
menarik pinggangku sebelum kesadaranku hilang. Aku bisa merasakan udara kembali
namun nafasku masih sesak. Aku merasa ada yang menekan dadaku kemudian
meniup-niup mulutku, setelah kubuka mata ternyata XANDER! Wajahku langsung
merah sekali.
“Bodoh… Harusnya kau lebih hati-hati, aku sangat khawatir
tadi,” kata Xander dengan manarik hidungku.
Aku memandangnya sayu, tanpa bicara aku langsung bangkit dan
meninggalkannya, “Kita masih teman kan Xing? Maaf kalau aku mengecewakanmu,
tapi aku mau kita hanya berteman. Aku menyayangimu sebagai teman, kuharap kau
tidak sakit hati dan bisa menemukan yang lebih baik dariku. Aku menerimamu apa
adanya, tetepalah jadi temanku.”
Aku tidak bisa lagi menahan derasnya air mataku tapi bisa
disamarkan dengan wajahku yang basah, aku menoleh, “Thanks Xander. Kita teman,”
kataku saat menoleh dan tersenyum pahit. Dia berlari mendekatiku, memelukku
sangat erat yang membuat perasaan sakit dan gugup bercampur menjadi satu.
>>>>>>>>
Sesampainya di rumah aku langsung menghempas tubuh ke kasur,
membiarkan bantal menelan wajahku. Aku terhisak di atas bantal, benar-benar
memalukan. Aku tau kalau aku akan ditolak, tapi ternyata mentalku belum cukup
kuat, sakit sekali! Dan aku masih bersyukur Xander tidak menjauhiku dan bahkan
memohon agar aku tidak menjauhinya tapi tetap saja… Haaah… Sudahlah Xing,
paling tidak aku tidak penasaran lagi.
Tok.. Tok..
Aku mendengar suara jendela diketuk, kuangkat wajahku dan
menyeka wajahku.
“Ada apa Morgan?” tanyaku dengan tatapan sayu sambil membuka
jendela.
Dia masuk, menatapku dengan tatapan dingin tanpa banyak
bicara dia menarik tengkukku dan melumat bibirku. Aku sangat terkejut dan..
BUK!
Bogem mentahku mendara di perutnya, dia langsung meringis,
“Ukhh… Kau ganas sekali!” katanya kembali menarik tengkukku namun aku tahan
dadanya dengan tangan, “Kenapa menangis? Ternyata firasat burukku benar
Juliet.”
“Kau bicara apa sih Pak Morgan!” kataku sambil menatapnya
takut.
“Dari jauh aku mencarimu, aku mendapat petunjuk kalau jiwamu
adalah jiwa Juliet dan aku pemilik jiwa Romeo. Kau mungkin menganggapku gila,
tapi aku benar-benar merasakan kehadiranmu Juliet. Meskipun kenyataannya kau
bereinkarnasi di tubuh yang salah, namun meskipun tubuhmu pria aku tetap
mencintaimu.”
“Gila! Kau gila! Hissshh… sudahlah.. Morgan, keluar dari
kamarku!” kataku sambil mendorongnya. Dia berusaha mengetuk jendela tapi aku
hanya membelakanginya dan mengusap hidungku yang merah.
Dia benar-benar gila, bagaimana bisa dia bilang aku ini
reinkarnasi Juliet? Adanya reinkarnasi pun belum jelas adanya. Tapi aku kembali
merenung, sepertinya aku pernah mengenalnya? Aahh gak mungkin!
>>>>>>>>>>>
Di sekolah, tetap menjalani hari seperti biasa berkumpul
dengan Xander, Andi, Val, Thomas, Alex dan Nicko. Xander bersikap seperti biasa
dan tetap ramah tapi tetap saja aku galau dan lesu.
Seharian aku habiskan dengan kegalauan hingga akhirnya jam
pulang pun tiba, saat aku mau ke parkiran malah sakit perut dan terpaksa ke
toilet. Aku kembali menangis di toilet, Tuhaaan kenapa aku secengeng ini! Aaaah
aku begitu menyukai Xander!
Selesai dari toilet aku pun kembali ke parkiran namun
tiba-tiba hujan lebat, aku lihat sekitar begitu sepi semuanya telah pulang.
Haaah… harus menunggu hujan reda sendirian. Aku pun melipat tangan di dada
namun ada yang meletakkan jaket di bahuku, “Pak Morgan…” desisku.
“Menunggu hujan reda juga rupanya. Hmmm… Dingin ya?”
“Eumm… Iya pak.”
Namun kilat dan petir nyaring menyambar yang membuatku
reflek memeluk Morgan, “Ughh…” aku memeluknya erat karena petir tidak juga
berhenti. Tiba-tiba perasaanku seperti ditarik sesuatu, seperti ada yang
membawa ingatanku ke suatu tempat, kulihat sepasang kekasih di pikiranku dan
tiba-tiba… Aku ingat! Aku sangat ingat moment itu, aku…. Aku pernah
mengalaminya.
“Kau sudah mengingatnya?” kata Morgan menarik daguku ke
atas.
“I-iya… Ini sangat aneh, tapi aku sudah ingat masa lalu
kita,” kataku pelan. Tiba-tiba saja wajahku memerah saat menghirup aroma
tubuhnya, jantungku sangat berdebar.
“Thanks Xing, aku akan menerima ragamu sebagai Xing tapi
jiwamu tetaplah kekasihku di masa lalu,” katanya sambil mendekatkan wajah.
Jantungku semakin berdegup kencang, dapat kurasakan nafasnya yang mendekat,
kupejamkan mata dan bibir hangat dan lembab itu menyentuh bibirku dengan
lembut..
Akulah Juliet yang memasuki raga yang salah..
END
Jelek ya? Gak ada nyawanya kan nih cerita? Heu heuuu… maaf
yanz imut lagi sakit dan kurang mood makanya jelek, tapi karena sakit dan
kurang kerjaan mending ngetik cerita! Tolong konkrit ya? Kritik dan saran
membangun, flame pun aku terima yang penting KOMENTAR! XD
Catatan kecil kalau aku bukan smashblast Cuma aku lumayan
mengagumi ketampanan Morgan, hanya MORGAN! Selain itu aku suka semua personil
FAME! Bagaimana dengan kalian?
Thanks sudah baca. bagaimana? Komentar please, karena
komentar kalian adalah nafas dan semangat admin yanz yang membuat yanz bertahan
menulis detik ini, dan komentar kalian adalah penghargaan yang sangat berarti
buat yanz.
Numpang promo FB: http://m.facebook.com/yanuar.cassielf/
berlangganan FBku please? Kalau ada keperluan kalian bisa menghubungiku
langsung.
Saya mau berkomentar tentang cerita anda. Saya sangat mengapresiasi para penulis dengan semua karyanya yang patut untuk dihargai. Sebelumnya saya suka dengan keberagaman tokoh dan konflik yang anda masukkan namun dari beberapa cerita yang anda tersebut akhir dari cerita mudah untuk ditebak dan kurangnya keberagaman karakter yang anda sajikan. Terlebih lagi diksi perkata masih perlu diperkaya lagi.
BalasHapusSelebihnya saya suka dengan tulisan anda dan semangat anda untuk berkarya. Coba terus berlatih dan berlatih mungkin suatu saat anda akan menjadi penulis yang hebat.
Saran cobalah menulis dengan konflik yang berbeda sekali2 tentang inti cerita yang diluar tentang gay.
Sekian
Salken Jakbar Grogol V add Pin:DC692463 or wa 0811-945-1903 cr Pure Top or Bisex yang kost
BalasHapusYuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny