Jumat, 18 Mei 2012

Pangeran Kesasar


Pangeran Kesasar
Penulis: Yanz, tapi aku gak berani mengakui karya ini seluruhnya milikku karena ide cerita aku ambil dari drama korea Rooftop Prince jadi hak milikku atas cerita ini cuma setengah hehehe, tapi mungkin banyak yang belum tau makanya silakan baca cerpen ini.

SINOPSIS: Bagaimana jadinya jika pangeran manja dari Kerajaan Majapahit terlempar ke zaman modern? Pastilah sangat norak, udik bin gokil. Apalagi dia bertemu dengan cowok gaul di zaman modern dan terpesona akan auranya. Mau tau lengkapnya? Baca cerpen ini! ENJOY~

>>>>>>>>> 

Pagi yang indah nan sejuk di Kerajaan Majapahit yang dipimpin Raja Hayam Wuruk pada masa itu. Beliau memiliki seorang putra, yang bernama Kusuma Wardani. Cuaca di hari itu sangatlah mendukung niat Dani untuk berburu bersama pengikutnya yaitu Arya Kamandanu, Raden Wijaya dan Mangku Bumi. Dengan tekat yang kuat mereka menunggangi kuda coklat mereka menyusuri hutan belantara.

Dengan jeli mereka berempat mengintai mangsa yang akan mereka panah, namun dari kejauhan terdengar suara gemuruh para penunggang kuda yang sekiranya sangatlah banyak jumlahnya, “Yang mulia, apakah engkau mendengar suara itu?” Tanya Arya pada Pangeran Dani.

“Iya, saya dengar,” jawab Dani dengan datar.

“Yang mulia, firasat saya sangatlah buruk,” kata Mangku bumi.

“Sebaiknya kita cepat beranjak dari tempat ini. Bisa saja itu kawanan perampok,” titah sang Raden Wijaya. Mereka berempat pun mengangguk kemudian menjalankan kuda mereka dengan sedikit cepat. Namun malang, mereka kalah cepat. Seperti yang Jaya katakan ternyata mereka sedang dikepung kawanan perampok yang jumlahnya sangat banyak.

Mereka menyuruh kuda agar berlari lebih cepat namun di depan terdapat sebuah jurang sedangkan mereka tidak dapat menghentikan kuda itu sehingga pangeran Kusuma Wardani bersama 3 pengikutnya terjatuh ke dalam jurang. Namun saat terjatuh mereka merasa sebuah dimensi lain sedang menyedot mereka, mereka pun lenyap dan sisalah 4 kuda yang mati karena terjatuh dari jurang.

-dunia modern-

“Aaaah… Lelah sekali, akhirnya gue bisa istirahat malam ini,” ucap seorang pemuda berambut pirang dengan gaya yang begitu modis, tubuh tinggi bagaikan model, wajah ceria dan tampan. Dia adalah Andre, pemuda berumur 22 tahun yang hidup sebatang kara di tempat kostnya di Jawa Timur.
Dia membuka pintu tempat kostnya namun dia tercengang saat menatap 4 pemuda asing yang memakai pakaian aneh bagaikan drama kolosal, “Eh siapa loe pada? Mau rampok di rumah gue ya?” Tanya Andre panik dan mengambil sapu yang ada di dekat pintu.

“Sungguh perilaku yang tidak sopan pada sang pangeran!” kata Arya sambil mengacungkan kerisnya.

“Huahahaha… Apaan tuh? Zaman gini masih nyimpan keris, aneh loe!” ejek Andre.

“Pemberontak! Kau pantas mati!” kata Raden Wijaya yang mengeluarkan panah panjangnya, disusul dengan Mangku Bumi yang bersiap menebaskan pedang panjangnya. Mereka berdiri di depan Kusuma Wardani untuk melindungi Dani dari ancaman bahaya yang Andre timbulkan.

“E-eh… Kita damai cuy… Gue belum mau mati, apa yang kalian mau gue kabulin dah…” kata Andre gemetaran.

Mereka pun bergerombol bagaikan pemain bola yang sedang menyusun taktik kemudian kembali menatap Andre, “Baiklah… Tolong antar kami kembali ke kerajaan, kami tersesat,” ucap Kusuma Wardani dengan suara dinginnya.

“Kerajaan? Kerajaan terdekat cuma Keraton Pasuruan. Gue antar sampai di situ saja ya?” kata Andre hati-hati dan menuntun mereka ke arah mobil pack upnya. Pangeran Kusuma duduk di depan bersama Andre sedangkan 3 pengikutnya duduk di pack up belakang. 3 pemuda tampan yaitu Arya, Jaya dan Bumi menatap betapa indahnya malam itu, “Negri yang sangat indah, di Majapahit tidak pernah seterang ini,” kata Jaya menatap indahnya Kabupaten Pasuruan pada malam hari. Di sisi lain pangeran Kusuma hanya diam bersama Andre.

BRUUK!!

Arya, Jaya dan Bumi langsung terlempar ke depan saat Andre me’rem mobilnya dengan tiba-tiba, dengan cepat Bumi turun dari mobil dan menatap angka atau plat mobil si Andre dengan jeli, “Udah nyampe tuh. Turun gih!” perintah Andre, namun Pangeran Kusuma mengalami kesulitan membuka pintu mobil dan di bantu oleh Andre yang mungkin dalam hatinya berkata, ‘Kamseupay amat nih orang masa buka pintu mobil doang gak bisa,’ dan Andre semakin cengok saat melihat 3 pengikut Dani begitu hormat menyambut Pangeran Dani yang turun dari mobil.

Andre berusaha menahan tawanya melihat adegan barusan, “Ok kalian para actor drama kolosal, acting kalian sangat-sangat meyakinkan wuahahaha… Bye~” katanya mengangkat tangan tanda perpisahan dan menlajukan mobilnya.

Mereka berempat menatap gerbang kraton dengan heran kemudian Arya, Jaya dan Bumi berteriak, “Pangeran telah tiba, buka gerbangnya!” namun tak ada respon sehingga membuat 3 pengikut itu mencongkel gerbang keraton dengan senjata mereka masing-masing.

Polisi yang saat itu sedang patroli menegur mereka, “Hei kalian para actor, syuting drama kolosal bukankah sudah selesai, kembalilah pulang!” teriak polisi namun mereka tetap mencongkel gerbang itu. Polisi mulai geram dan berusaha menangkap mereka tapi dengan cepat mereka lari berpencar.

Pangeran Dani terlantar sendirian, perut lapar ditambah hujan, lengkap sudah penderitaannya. Lalu dia melihat dua sejoli sedang asik makan bakso hangat di warung pinggir jalan, air liurnya sampai berkucuran melihat bakso yang terhidang di hadapannya. Dua sejoli tersebut ilfil dan pindah bangku. Dani menghampiri si penjual bakso, “Berikan saya makanan seperti mereka. Setelah berhasil pulang ke kerajaan besok akan saya ganti.”

“Hah?”

Dani yang mengganggap respon tadi sangatlah tidak sopan untuk seorang pangeran langsung menggbrak meja dengan kesal dan memaki-maki pemilik warung. Pemilik warung yang panic langsung menelepon polisi hingga dia berhasil di penjara. Ternyata di dalam penjara dia dipertemukan dengan 3 pengikutnya yang juga dipenjara karena membuat keonaran di malam hari.

Paginya para polisi mengintrogasi mereka berempat namun hanya jawaban yang tidak jelas yang polisi dapatkaan, polisi sangat bingung bagaimana caranya memulangkan 4 actor *?* drama kolosal ini kalau mereka tidak memberikan alamat yang tidak ada lagi di zama sekarang. Akhirnya polisi meminta nope ataupun nomer rumah, akhirnya Bumi ingat sebuah nomer yang ada di otaknya yaitu plat mobil Andre dan mereka pun diantarkan ke tempat kost Andre.

Tok… Tok.. Tok..

Arya mengetuk pintu kost Andre kemudian terlihat pemuda pirang itu membuka pintu dan menguap lebar, “WHAT! Loe pada ngapain di sini lagi hah?”

“Sifat yang sangat tidak sopan!” bentak Jaya sambil mengeluarkan panahnya. Namun dengan cuek Andre menutup pintu. Tapi Bumi kembali mengetuk pintu dan Andre kembali membuka pintu, “Ada apa lagi sih?” tanya Andre jutek.

“Kami sudah 2 hari tidak makan, tolonglah Tuan…” kata Bumi memelas. Andre yang masih mempunyai hati nurani akhirnya tidak tega melihat tampang 4 pemuda tampan ini memanglah sangat kucel.

Selesai merebuskan mie sedap 4 bungkus akhirnya Andre menyerahkan 4 mangkok mie itu. Terlihat mereka makan begitu lahap, entah karena mienya enak atau mereka memang sangatlah kelaparan, “Apa nama makanan ini?” Tanya Dani kebingungan.

“Mie sedap, hoaaammm…” jawab Andre malas-malasan. Dani dan pengikutnya mengangguk, “Sangatlah nikmat. Tidak pernah merasakan masakan seperti ini di kerajaan.”

“Ah… ahahaha… lagi-lagi ngomong ngawur. Emang loe dari mana and nama loe siapa?”

“Aku pangeran Kusuma Wardani dan mereka bertiga adalah pengikutku, Arya Kamandanu, Raden Wijaya dan Mangku bumi.”

“Kayanya gue pernah dengar,” kata Andre sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

“Tentu saja kau tau kami kan? Kami tokoh penting dari Kerajaan Majapahit!”

Sontak tawa Andre kembali pecah namun dia tidak mau mengambil pusing dan hanya mengiyakan perkataan orang asing ini, “Hm… Gue mau nyiram tanaman bentar di teras. Loe pada makan yang tertib dn gak boleh menyentuh secuil pun barang-barang gue!” ancam Andre sambil melotot. Mereka hanya menunduk patuh.

Disaat Andre menyiram bunga dengan damai di dalam rumahnya malah terjadi kehebohan. Hal yang menurut orang kebanyakan sangatlah sepele malah menjadi sangat rumit di mata keempat pemuda tampan ini. Salah satunya tutup botol minuman ckckck…

Arya yang memiliki kekuatan yang melebihi banteng mencoba sekuat tenaga membuka tutup botol Fanta itu namun hasilnya nihil, “Hei botol kenapa engkau begitu susah dibuka? Yang mulia sudah sangat kehausan!” bentak Arya pada botol.

Lalu Jaya mencoba memegang erat tubuh botol sedangkan Bumi memegang tutupnya, mereka saling tarik menarik namun yang terjadi malah Bumi terjatuh dan menduduki remot TV sehingga membuat Tv menyala, terlihat gambar mobil di dalam TV mendekat yang membuat mereka panik mengira mobil itu akan menerjang dan mencelakakan mereka hingga Bumi menebas TV Andre dengan pedang panjangnya.

Musuh telah mati, namun musuh baru datang yang selalu mengatakan ‘Nasi telah matang’ (yang dikira musuh adalah magic jar) mereka kembali panik dan melempar musuhnya itu ke dinding namun sebuah api pemanas jatuh dan apinya menjalar ke dinding. Dengan rusuhnya mereka kelabakan mencari air dan akhirnya menemukan air di sumur putih (sumur yang dimaksud adalah kloset), karena tidak ada tempat timbak air akhirnya pangeran Dani mengambil air itu pakai tangannya, berlari ke api dan menyemburkan air dengan mulutnya (hoeeek). Namun Jaya terpeleset dan menginjak boneka yang mengeluarkan suara, ‘Aku cinta kamu… Aku cinta kamu...” mereka ketakutan melihat ada seekor beruang (boneka) sedang mengancam keselamatan mereka namun dengan gagahnya Jaya melempar beruang itu ke udara dan mencincangnya hingga kapuk berterbangan, mereka bertiga bertepuk tangan kagum menatap kegagahan Jaya sedangkan kapuk yang tersebar malah membuat api semakin menyala.

Kreaak!

Andre membuka pintu masuk dan berteriak histeris melihat keadaan di rumahnya. Dengan cepat dia meraih tabung merah pemadam kebakaran dan menyemprotkan ke arah  mereka dan api di belakang mereka. Dengan begonya sang pangeran menjilat-jilat benda putih yang menempel di wajahnya.

Andre menepuk jidat, “Belum 10 menit gue tinggal kalian sudah bikin keonaran? Daebak! Kan gue bilang tadi jangan sentuh apapun!”

“Maaf tuan, tadi kami hanya mencoba membuka tutup botol yang tuan berikan namun bahaya selalu mengancam kami.”

“Nama gue Andre bukan tuan! Gue gak terima alasan apapun. Sekarang kalian musti kerja rodi buat gue sampai kerugian gue tergantikan!”

Andre pun masuk ke kamarnya sebentar, mengambil 4 pasang pakaian dan memberikannya kepada 4 pemuda kamseupay tadi, “Lepas pakaian aneh tadi dan pakai ini. Dani biru, Arya putih, Jaya merah dan Bumi kuning. Aku kasih kalian pakain warna-warni supaya gampang mengingat kalian.”

Semuanya berkerja. Menyapu, merapikan benda, dan mengepel kecuali Pangeran Dani. Dia hanya diam.
“Eh loe ngapain diam?” tanya Andre ketus.

“Tidak ada seorang pun yang berhak memerintah pengeran!” katanya dingin.

Andre tertawa gelak kemudian mendekati Dani namun karena lantai sedang dipel Arya dan licin maka Andre terpeleset kemudian menindih Dani hingga terbaring. Dani menatap lekat si pirang yang menindihnya bahkan bibir mereka bersentuhan! Hal itu membuat pipi Dani memerah karena malu, Andre pun bangkit dan meninggalkan mereka.

Sesampainya di toilet, Andre menatap wajahnya dan menyentuh bibirnya, “Perasaan apa barusan? Aku gugup menciumnya. Oh shit! Perasaan ini menggangguku!” teriaknya frustasi dan mencuci wajahnya.

Setelah kembali dia cukup kagum melihat rumahnya kembali rapi dalam hitungan menit, 3 pemuda itu memang pekerja keras kecuali sang pangeran angkuh. Andre menatap mereka berempat bergantian. Cukup tampan menurutnya, dan ketampanan mereka asal diolah lagi akan sangat mengagumkan dan bisa menghasilkan uang tentunya.

“Eh, loe pada ikutin gue!” kata Andre. Dan mereka kembali menaiki mobil Andre. Rupanya Andre membawa mereka ke salon, tentu saja buat mencukur rambut mereka yang begitu panjang bagaikan wanita. Setelah dicukur dengan model rambut ala Boyband korea mereka berempat pun memancarkan cahaya bintang yang benar-benar waah! Sampai Andre pun mengagumi ketampanan mereka sekarang.
Andre menyengir lebar dan dia berfikir dengan ketampanan mereka berlima maka usaha mereka akan lancar

>>>>>>>>>>> 

“DODOL… DODOL… 5000 SATU BUNGKUS, SIAPA YANG MAU BELI DODOL? ADA RASA DUREN, RASA NANGKA, RASA COKLAT, RASA NANGKA BELANDA BAHKAN RASA TERASI PUN ADA!” teriak Andre dengan toaknya sambil berkeliling kota dengan mobil pack upnya. Di belakang ada Arya, Bumi dan Jaya terus menyodorkan dodol pada puluhan pelanggan yang mengantri membeli dodol atau lebih tepatnya ingin melihat ketampanan mereka berlima. Dan tidak perlu banyak waktu akhirnya dodol yang hampir memenuhi mobil pack up itu habis dalam 2 jam. Wow elit sekali ya pekerjaan mereka wkwkwk.

Selesai menyetor uang pada sang pemilik dodol mereka pun pulang ke rumah dan makan makanan yang begitu mewah, “Aku mau mandi dulu,” kata Pangeran Dani dingin dan meninggalkan meja makan.

“Eh pangeran kalian itu ya dingin banget!” kata Andre sambil bergidik.

“Pangeran memang berwibawa,” kata Jaya.

“Hmm… Dia berusaha menjaga wibawanya,” sambar Bumi.

“Tapi dia imut juga kalau ngambek wkwkwk…” tambah Andre.

“Jangan memikirkan hal yang tidak-tidak tentang pangeran!” tambah Arya sambil mengeluarkan kerisnya.

“Waah… Waah… Santai. Kalian itu makluk yang gak masuk akal bagaimana bisa ke sini?” Tanya Andre sambil menganggukkan kepalanya.

Akhirnya Jaya yang paling tua di antara mereka menjelaskan dengan detil dan penuh wibawa yang membuat Andre akhirnya percaya kalau mereka berempat dari Kerajaan Majapahit, dan Andre pun berniat akan menolong mereka kembali.

Selesai mendongeng panjang lebar mereka pun akhirnya tertidur, sisalah Andre yang membereskan piring. Saat Andre menuju dapur dia mendengar suara hentakan yang begitu keras.

BRUUK!

Andre berlari ke arah suara di dekat kamar mandi dan menemukan Dani yang sedang tersungkur di lantai, “He-hei loe kenapa?” tanya Andre khawatir dan memeriksa lutut Dani yang terus dia pegangi.

“Tadi aku terpeleset, Ughh…” ringis Dani kesakitan.

“Bahaya nih, lutut loe bisa retak!” kata Andre panik namun dia begitu shock saat menyadari handuk Dani terlepas dan menampakan tubuh kecoklatan nan mulus milik sang pangeran.

“Ekhh… aku tidak bisa berjalan,” ringis Dani dan akhirnya Andre mencoba menggendong tubuh Andre, “Berat juga loe walau kurus.”

Dani mendengus kesal. Andre tersenyum penuh arti dan membawa tubuh Dani ke kamarnya dan mengunci pintu kamarnya, “Hei… Mana para pengikutku?” tanya Dani.

“Loe tidur sama gue malam ini. Gak usah khawatir aman aja kok sama gue,” katanya dengan cengiran mencurigakan.

Dani terbaring kaku di kasur kemudian menarik selimut hingga lehernya sedangkan Andre memilih tidur di sampingnya, “Tidak sopan! Kau rakyat jelata tidak pantas tidur bersama pangeran!” kata Dani dengan angkuhnya.

Andre mendorong kepala Dani pelan, “Loe itu pangeran di kerajaan loe sedangkan di sini kerajaan gue so, loe musti ikutin peraturan gue!” kata Andre sangar dan menindih Dani.

Wajah Dani langsung memerah, tapi Andre menatapnya dengan lembut dan tersenyum. Hati Dani sedikit sejuk. Andre turun dari dari tubuh Dani, berbaring di sebelahnya dan memeluk erat tubuh Dani, “Gue suka loe, loe harus jadi milik gue,” ucap Andre sambil mengeratkan pelukannya.

>>>>>> 

Sebulan sudah mereka hidup bersama namun tidak juga ada tanda-tanda kalau kedua orang antik itu bisa kembali ke zaman mereka. Rasa putus asa mulai muncul, akhirnya mereka berempat pasrah dan menikmati hidup baru di dunia modern. Yang paling bahagia di antara mereka berempat adalah Pangeran Dani. Dia menjalin kasih dengan Andre, cinta yang unik menurutnya namun dia tidak dapat mengelak perasaannya apalagi pesona Andre memang tidak dapat ditolak.

“Kalian berempat tunggu sebentar, jangan sentuh apapun! Gue mau beli mie instan karena persediaan kita habis,” kata Andre mengancam kemudian melangkah keluar. Baru 5 langkah dia ke luar rumah terdengar suara ledakan.

BRUUKK!

Andre sangat terkejut karena sumber suara dari rumahnya, di atas atap terlihat cahaya putih kebiruan. Dengan sigap Andre berlari masuk. Ternyata atap rumahnya hancur berlubang karena cahaya yang menembus atapnya. Andre shock saat melihat Dani, Arya, Jaya dan Bumi sedikit melayang karena tersedot cahaya itu, “Ada apa ini???” Tanya Andre panik.

“Sepertinya kami akan kembali pulang!” teriak Dani. Dengan cepat Andre menarik tangan Dani.

“Jangan tinggalin gue! Gue sudah betah sama kehadiran kalian!” teriak Andre sambil menangis.

“Maaf Andre, mungkin sudah waktunya…” kata Jaya yang melepaskan pegangan Andre pada Dani dan…

Clinggg!!!

Mereka lenyap, Andre berteriak kesal.

Kini Andre hanya dapat menatap foto mereka selama berada di sini sebulan terakhir terus dia membandingkan dengan foto yang ada di buku sejarah, benar saja. Mereka adalah tokoh Kerajaan Majapahit.

TAMAT

Jangan bunuh yanz karena endingnya jelek! T___T iya iya yanz sadar endingnya jelek dan gak greget tapi inti ceritanya lumayan kan? :D

Cerita ini aku ambil dari episode 2 rooftop prince, apa ada yang tau? Itu adalah drama korea yang baru tayang di korea bulan lalu tapi ratingnya tinggi sama kaya secret garden. Belum tayang di Indonesia tapi aku sudah pesan kaset bajakannya sama langgananku wuahahaha…

Thanks sudah baca. bagaimana? Komentar please, karena komentar kalian adalah nafas dan semangat admin yanz yang membuat yanz bertahan menulis detik ini, dan komentar kalian adalah penghargaan yang sangat berarti buat yanz.

Numpang promo FB: http://m.facebook.com/daniel.yanuar4/ berlangganan FBku please? Kalau ada keperluan kalian bisa menghubungiku langsung.

1 komentar: