“AAARGGGHHHH…. Hentikan… ampuni aku Daniel, kumohon…”
“Hahahaha… teruslah menjerit, karena jeritanmu adalah
nyanyian merdu ditelingaku, ini ungkapan rasa cintaku padamu yang seimbang
dengan rasa benciku padamu.”
My Love is Your Blood
By Yanz
Saat kita merasakan perasaan yang namanya cinta, mungkin
kita akan hanya memikirkan orang yang kita cinta, kadang rasa itu terlalu
berlebihan dan akulah salah satu korban kebodohan cinta hahaha lucu sekali saat
aku mulai serius membahas cinta, padahal aku cukup acuh terhadap permasalahan
norak ini, tapi itu dulu.
“Hai, Johan, bisa kau lihat karikatur buatanku? Sangat mirip
dengan pak kasim kan?” sapa gadis manis itu pada sahabatku Johan, namun Johan
hanya tersenyum tipis.
“Hahahahaha… lucu lucu, mirip banget, kamu keren,” pujiku
dengan mata berbinar.
Saat itulah aku mengenal gadis yang dapat mengisi ruang
hampa dihatiku namanya Tania, dia sahabatnya sahabatku, kami berkenalan dan dia
melukis diriku dibuku tulis, aku punya saingan rupanya, yaa satu sekolah juga tau
kalau aku sangat pandai menggambar tapi ternyata ada pesaing, yaitu gadis manis
ini, setiap hari kami bersama untuk melakukan berbagai kegiatan menyenangkan,
namun kami Cuma sahabat, ya sahabat yang sangat baik, kali ini aku merasakan
seseorang yang begitu berguna dan berarti buatku, aku sangat menyayanginya.
Walau begitu jelas signal cinta yang dia berikan tapi aku hanya diam, aku
takut… ini persahabatan yang sangat hangat dan membuatku begitu bahagia, apa
jadinya kalau persahabatan ini rusak?
Tapi hati tak dapat dibohongi, 2 tahun cukup lama buat kami
saling mengenal, dia bercerita kalau baru saja berakhir dari kekasihnya aha…
kesempatan emas buatku.
Kalian tau tidak? Kalau menyatakan cinta kepada orang yang
sangat kita cintai secara berhadapan itu bagaikan sport jantung, aku sangat
ingat bagaimana sakitnya detakan jantungku yang begitu cepat saat itu.
“Berjanjilah, apapun yang aku katakan dan apapun yang kamu
putuskan, aku mohon kita jangan berubah,” ucapku lirih dihadapannya
“Mau ngomong apa sih, Niel?”
Aku menggenggam tangannya dengan erat, tanganku sangat
dingin, mungkin dia sudah tau apa yang akan aku ucapkan, “Aku mencintamu.”
“Kamu jahat Niel… kenapa baru bilang sekarang? Aku
menyukaimu dari dulu.”
Senyumku langsung mengembang, kupeluk erat tubuhnya, rasanya
ingin menghentikan waktu detik itu juga, aku sangat bahagia.
Namun, inti cerita ini bukanlah bagaimana aku jatuh cinta,
bagaimana aku menjalinnya ataupun bagaimana cara aku berkencan. Tapi, bagaimana
caranya aku membalas dendam.
Sebesar apa kita mencintai seseorang dan sebesar itu juga
kita membencinya. Gak ada yang abadi, aku tau itu, tapi kenapa aku bodoh? Kami
menjadi kekasih Cuma 2 minggu padahal bersahabat sudah 2 tahun, aku tidak
percaya ini….
-Niel… maap… maap bgt-
Smsnya jam 2 malam itu membangunkanku.
-for what?-
-qm jng marah dan jng pernah bnci aq-
-sweety, jng buat aku khawatir-
-kita putus yaaa… km tau kan aku muslim, dan km apa? Pcran
tuu haram dalam agama q, kita ga punya masa dpan Niel-
Aku tidak merespon, buat apa memang?? Yang kurasakan badanku
dingin, dadaku sakit, aku tidak dapat tidur semalaman semanjak baca smsnya. 3
hari aku tidak masuk sekolah karena sakit, sakit di hati selalu mempangaruhi
fisikku, bagaimana tidak, aku jadi tak nafsu makan. lagipula aku tidak mau
sahabat-sahabatku Deni dan Johan melihat wajahku yang berantakan. Hpku penuh
dengan smsnya Tania yang hampir seratus Cuma bilang maaf, apa gunanya?? Aku
sakit, itu yang kutau.
Tapi aku coba berbesar hati, 3 hari cukup buat nenangin diri
dan memaafkannya, itu jalannya fikirku.
Aku kurang kerjaan jadinya, begitu kesepian, mana janji
Tania yang tak akan berubah? Dia menjauh, aku tidak mengerti… jadi kubuka akun
facebookku dari hp, aku kangen dia jadi aku buka profil facebooknya
Thania eaank celaluu ctiaa (nama fb disamarkan)
Cenengnya punya diaa, diaa tuu the best..
Aku bingung, buat siapa statusnya? Jadi kubuka infonya,
tanganku langsung bergetar, dadaku sakit, mataku mulai memerah… dia berpacaran…
dengan orang yang gak lebih cakep dari aku…
“Niel, cepat ke depan pagar, pacarmu dijemput orang,” kata
salah satu temanku yang belum tau info kami putus, aku langsung berlari.
BRUUUKK!!
“Anjing lu? Beraninya lu ambil pacar gw!!” bentakku sambil
memukulnya saat si kekasih Tania duduk di atas motornya.
Hampir saja aku menggila babi kalau tidak dihalangi Tania,
dia memintaku berbicara 4 mata di belakang sekolah.
“Maksud lu apa? Munafik lu!!! Bitch!!”
“Biar aku jelasin..” pintanya sambil menangis.
“Gak ada, bitch… gw gak akan percaya lu, harusnya gw ingat
kalau lu tukang ngibul, gw minta semua benar-benar berakhir, jangan pernah lu
lihatin wajah menjijikan lu depan gw,”
4 bulan… gak ada teguran, bertemu pun kami seperti orang tak
mengenal, tapi suatu hari dia tersenyum, kami berpapasan dan dia menyentuh
tanganku sekitar 2 detik. Mungkin menurutnya waktu akan meluluhkan kebencianku,
tidak… salah besar.
Aku sedikit heran, kenapa dia berani mendekatiku tanpa malu?
Dia mulai sok akrab seperti dulu, jujur… aku senang, tapi semua sirna begitu
melihat status facebooknya
Thania eaank celaluu ctiaa
JOMBLO… JOMBLO… thania cute jomblo niii sumpah, enak banget,
aq bebas!!!
What the hell is that? Jadi maksudnya GW COWOK CADANGAN?
Benar-benar bitch. Tapi aku manfaatKan
‘kejinakannya’ buat ‘rencana indah’
-kita ketemuan di BJ- aku sms dia, dan gak sampai 30 menit
dia datang.
Senyum merekah tercetak jelas dibibirnya, mungkin dia fikir
aku mau CLBK, poor you girl…
Aku membawanya ke rumahku yang sering sepi karena orang
tuaku berkerja, senyumnya semakin mengembang, mungkin dia berharap akan terjadi
‘yang iya-iya’.
“Kamu semakin cantik sweety,” ucapku sambil mendekatinya.
“Ehmmm ehehehe,” dia hanya tersenyum salah tingkah saat
kubelai pipinya.
“Ke kamarku ya.”
“Apa? Tapi aku malu kalau sekarang…”
Kukecup pipinya dengan lembut dan menuntunnya menuju
kamarku.
Aku mentapnya lekat-lekat, seperti wanita kebanyakan, dia
selalu salah tingkah kalau kutatap. Aku semakin merapat… mendekati wajahnya,
membelai pipinya dan…
BRAAKKK!!!
Hantaman kerasku mendarat di pipi indahnya, owh… so sweet
baby.
“APA MAKSUD MU NIEL?”
“I love you sweety…” bisikku menggoda dan menendangnya
dengan keras.
Kuangkat tubuhnya dan kuhempas ke dinding, dia sampai
terkapar tak berdaya, “Niel… akkhh…” rintihan kesakitannya tak akan membuatku
iba, aku tersenyum aneh dengan tatapan kosong meraih sesuatu dalam laci, dan
kembali mendekati mantaku tercinta ini, “Aku mencintamu detik ini, dan aku
ingin mengukir cintaku diwajah cantikmu sayang,” aku menyayatkan cuter tajam
itu di wajahnya dan sukses membuatnya meraung-raung.
“KAU PSIKOPAT!!! ARGHHH…”
“Sssstt.. tenang sweety, nanti ukirannya jadi tak indah,”
kutorehkan lagi cuter itu sampai leher jenjangnya,
“Aaaahhh… hentikan! Tidak aaaarghhh..” saat dia memberontak
aku kembali memukulnya dengan kuat sampai dia kembali terkapar, kusayat
bibirnya lalu kujilat cuter berdarah itu, hhmmm lezat..
Dia tak mampu lagi berkata-kata, hanya merintih kesakitan
sambil terus mengeluarkan air mata “Rambutmu sangat indah, pantas saja banyak
cowok yang suka, kau tau? Aku benci itu… Cuma aku yang boleh menyukaimu,”
kuambil alat cukur dan memangkas habis rambutnya, “Suaramu sangat indah dan
rayuanmu juga, pasti banyak cowok yang suka, aku benci itu sweety,” kutarik lidahnya
dan memotongnya, hahahaha aku tertawa bahagia, entah kenapa…
“Haaaaah… aaakhh hikh.. akkhh…” dia masih terlalu cantik
sepertinya… emmmhh jarinya begitu indah apalagi kukunya hahahaha aku tak ingin
jari ini memikat jadi kupotong semua jarinya, dia hanya memejamkan rapat
matanya, mungkin dia ngeri melihat tubuhnya yang sudah tak beraturan, hahaha
air matanya terus mengalir dengan rintihan tertahan
wajahnya sudah penuh
dengan ukiran cintaku, emmm aku sayat-sayat saja tubuh indahnya supaya tak ada
yang memandangnya lagi. Apa aku gila? Mungkin, cinta ini begitu besar dan tak
dapat diungkapkan dengan kata-kata, aku ingin memilikimu seorang sweety… kalau
masih bergerak dia tetap memikat, dan aku benci itu, aku tikam dadanya dengan
garpu yang kugunakan tadi sore waktu aku makan di kamar,
“AAAAAARGHHH…. AAAH… HIKH…” emmm dia terus menggerang dengan
suaranya yang tidak jelas… aku begitu geram dan memeluknya begitu erat, kuciumi
tubuhnya penuh cinta, dia terus menangis.. cep cep.. aku bangkit untuk mengambil
jeruk nipis dan garam di dapur, aha! Ini akan menambah kenikmatan malam kami
hmmm…
“AAAAAKKHHH AAHHH….” Gadis lemah ini hanya bisa menggerang
saat kutabur garam di luka menganga di sekitar tubuhnya, emmm tak lupa kuperas
jeruk… dia begitu lezat dimataku, tentunya tak akan menarik di mata cowok lain…
sepanjang malam aku sayat tubuhnya, darah pun membanjiri kamarku.
Aku kembali keluar untuk mengambil sesuatu.
Hahaha aku datang dengan membawa besi pipa yang runcing di
ujungnya beserta palu besar, aku terus tertawa iblis, dia hanya menggeleng
ketakutan. Kudekati dia, air matanya kembali mengalir deras, aku berjongkok di
hadapannya, kutarik kakinya, kuarahkan besi runcing tadi di mata kakinya
setelah itu kupukul besi disisi yang lain sehingga besi runcing itu melesat
masuk dalam kakinya, “AAAAAKKHH…
aaaaahhh… aah…” aku hanya tersenyum iblis melihatnya menjerit.
Butuh tenaga yang banyak buatku menembuskan besi itu
melewati tulangnya hingga terlihat jerih payahku membuahkan hasil, serpihan
tulang dan sumsumnya keluar dari arah mata kakinya yang lain, lalu kuraih
kakinya yang lain dan kembali menancapkan besi itu ke mata kakinya hingga kedua
kakinya menyatu. “Aaaah…aaaaaarrrgghh
aah...” rintihnya.
“Aku akan menyiksamu sampai aku puas hahaha…” aku tertawa
dengan tatapan aneh.
Lalu aku mengambil beberapa
jarum pentul, kutancapkan dikelopak matanya, di keningnya, pipinya,
bahkan bibirnya, anggap saja terapi aku puntur dariku hahahaha
Kuambil beberapa botol bir, setelah itu kuhempaskan ke
lantai, kuangkat tubuhnya dan menjatuhkannya diserpihan beling tersebut.
cepat atau lambat dia
akan mati.. tusukan terakhir kutancapkan di kepalanya menggunakan pisau dapur.
Ah… nafasnya hilang? Kenapa secepat ini? Tidak! Cintaku tidak boleh mati! Dia
milikku, hanya milikku, selamanya milikku, bukan milikmu tuhan! Ooh… aku mulai
sadar betapa gilanya aku dan kepanikan
terus menghantuiku… aku pembunuh… kutatap pisau yang menancap di kepala
Tania, kucabut dan kutusukkan ke tubuhku, ekkh… sakit ternyata mati itu, hahaha
aku akan mati… aku pun memeluk kekasih manisku erat sampai hembusan nafas
terakhirku.
END
NP: boring ya? Hahaha padahal ini cerpen aku tulis sepenuh
hati, sepenuh hati aku ingin membunuh mantan kekasihku.
~Daniel POV~
Namaku adalah Daniel Yanuar, umurku 19 tahun di bulan
februari nanti, aku hanya pelajar biasa yang memiliki otak dibawah rata-rata,
aku tinggal di Banjarmasin, hobiku
menggambar, berkumpul dengan teman-temanku, aku suka korea dan jepang, aku
bukanlah orang yang rajin membaca apalagi menulis, namun cerita yang berjudul
‘cowok rasa apel’ yang aku baca diinternet menyadarkanku, aku jadi suka membaca
dan menulis, sekarang bagiku menulis itu bagaikan duniaku , aku dapat hanyut
dalam duniaku sendiri, dunia fantasi bagiku karena aku lebih suka menulis hal
yang gak masuk akal dari pada realistis, aku juga suka raditya dika, andai aku
punya selera humor bagus sepertinya pasti ceritaku asik u.u yasudah… aku
bingung mau mengatakan apa, walau aku tau ceritaku tak akan menang namun Cuma
mau meramaikan lomba. Apa cukup
perkenalanku? Adakah lagi hal yang perlu ditanyakan?
yah little bro, kok sadis amat... Jd merinding baca@... But, that's only story... Hehehe
BalasHapus