ONESHOOT HOT
Fan Service
By: Yanz
SINOPSIS: Juan adalah penyanyi yang sedang naik daun. Fansnya tersebar
diseluruh negri, dari perempuan bahkan lelaki pun mengaguminya. WTH? Dia
memiliki fans boy? Fans yang sangat fanatic bernama Alvin itu akhirnya
mendapatkan fan service special dari Juan, apakah FS yang Alvin dapatkan?
*Alvin POV*
“KYAAAAA~” teriak para fans ketika melihat Juan (24 tahun)
yang berprofesi sebagai penyanyi solo itu baru keluar dari gedung selesai
menggelar konser. Terlihat dia sedang dilindungi oleh banyak pengawal karena
fans begitu beringas ingin memeluk, mencubit bahkan mencakar dia yang
membuatnya harus menyediakan banyak pengawal. Wajar saja, karena ketampanannya
yang sangat menawan, rambut hitam kebiruan, kulit putih, tubuh tinggi dengan
bahu bidang dan sorot mata tajamnya yang mencerminkan dia orang yang begitu
cool.
Aku adalah salah satu fansnya haha, labil memang maklum
umurku baru 16 tahun dan lagi udik-udiknya melihat artis kesukaanku ini. Dengan
membawa spanduk pendukung Juan aku berdesakan disela-sela gerombolan para fans
ganas, aku disikut, didorong, ditendang namun semangatku tidak goyah. Dengan
semangat 45 aku menerjang kerumunan itu berharap bisa berpapasan langsung
dengan Juan dan akhirnya dia ada di depan hidungku, meski dilingkari pengawal
yang badannya besar-besar, aku berteriak, “Juan… Juan… Izinkan aku berfoto
denganmu!” teriakku sekeras mungkin dan merayap di atas tubuh pengawal yang
besar itu. Karena penampakanku telihat mengancam maka pengawal garang itu
menyikutku dengan bringas hingga aku tersungkur.
“Aaaakkhh…” erangku dan tersungkur di lantai beton yang
menghantam pipi, lutut dan tanganku. Sakit sekali, sehingga aku tidak bisa
menahannya. Tatapanku mulai gelap, terlihat wajah tampan itu dengan panik
mengguncang tubuhku namun aku benar-benar tidak bisa menahan sakitku hingga
penglihatanku langsung gelap.
0o0o0
Aku mengerjap-ngerjapkan mataku, pening sekali. Haah…
Sepertinya aku masih bermimpi? Segitu cintanya kah aku dengan Juan hingga aku
memimpikannya? Waah dia tampan sekali, walau hanya mimpi namun aku sangat
senang bisa melihat wajah Juan yang rasanya sangat jelas bagaikan kenyataan…
“Hm.. Kau sudah bangun ya fans bodoh?” kata suara itu sambil
mengelus keningku.
“Ju-Juan?!!” tanyaku terkejut kemudian bangkit dari tidurku.
Kulihat sekitar, terdapat ruangan yang indah, luas, dekorasi sangat modern
karena dinding dan lantainya terbuat dari cermin. Aku sangat takjub dengan
ruangan mewah ini namun aku lebih takjub ketika melihat wajah tampan yang ada
di hadapanku ini.
“Hn… Ini aku. Tadi kau ditendang pengawalku hingga pingsan,
aku merasa harus bertanggung jawab dan membawamu ke apartemenku.”
Mata biruku berbinar-binar, mulutku menganga lebar, tidak
dapat berkata apapun seolah tidak percaya dengan apa yang aku lihat, “Kau
sungguhan Juan?” tanyaku lagi yang kali ini mencubit pipiku.
Dia menatapku dingin kemudian membantu mencubit pipiku
dengan keras, “Iya ini aku, sudah jelas bukan mimpi kan?” tanyanya dengan
mendekatkan wajah denganku.
Wajahku sedikit merona karena wajahnya yang sangat dekat,
posisi kami seolah akan berciuman sekarang, “Aw… Hahahaha! Ternyata ini sungguh
kau! Boleh aku mengambil foto bersamamu?” tanyaku sambil merogoh kantongku dan
mengambil kameraku. Kusodorkan dengannya kameraku dengan senyum penuh harap.
Dia menaikkan satu alisnya, “Hn…” gumamnya dingin yang
membuat hatiku berteriak riang, hmm dia sungguh cool. Dia mengambil posisi
duduk bersebelahan denganku mengarahkan kamera sambil menempelkan pipinya
dengan pipiku, aku sedikit salting. Melirik ke arahnya dengan pandangan bodoh
namun…
Krikk!
Dia malah memotret wajah bodohku tadi, “He-hei aku belum
siap!” teriakku panik.
Dia menatapku dari ujung kepala hingga ujung kaki, kemudian
naik lagi hingga tatapannya berhenti di leherku. Terlihat tonjolan di lehernya
bergerak naik turun menandakan dia sedang menelan air liurnya. Apa yang dia
fikirkan dengan tatapannya yang seolah ingin memangsaku itu?
“Kau ingin berfoto denganku lagi?” bisiknya dengan suara
erotis sambil menempelkan bibirnya di kupingku. Wajahku merona namun mengangguk
dengan semangat, “Tapi kau harus melakukan sesuatu dulu untukku.”
“APAPUN ITU PASTI AKU LAKUKAN!” kataku semangat dengan mata
berbinar.
“Anything? Segitu fanatiknya kah kau denganku?” tanyanya
dengan senyuman nakal. Aku kembali mengangguk semangat, “Bahkan jika aku
memintamu berhubungan sex denganku?” lanjutnya.
Mataku membulat, mulutku menganga lebar, hanya diam.
Tatapannya bertambah liar, dia berlutut di sisi pahaku, meletakkan dua
tangannya di kedua sisi pahaku dan wajah kami berhadapan. Sangat dekat.
“Ku-kurasa tidak sejauh itu…” kataku ragu sambil memundurkan
tubuhku.
Namun dia mencengkram bahuku, bibirnya kembali menempel di
kupingku, “Katanya kau fansku? Sangat mencintaiku bukan? Karena kau fans yang
special maka aku ingin sekali memberikanmu fan service yang belum tentu bisa
didapatkan fans lain.”
Aku menelan air ludahku, aku memang sangat menyukainya namun
fikiranku tidak sejauh itu, aku belum pernah having sex, dengan wanita pun
belum pernah bahkan berciuman pun belum pernah! Aku masih polos 100%. Namun
lidah basahnya menyentuh dauh telingaku yang membuatku memejamkan mataku karena
rasanya yang… Waw! Geli, nyaman, dan wajahku benar-benar memerah.
“Pernah mendengar cinta pada pandangan pertama? Kurasa hanya
kau yang mampu membuatku merasakannya. Aku ingin kau selalu bersamaku, bahkan
wajahmu sekarang terlalu menggoda sehingga aku ingin ‘memakanmu’” katanya lagi
kemudian memasukkan seluruh kupingku kedalam mulutnya. Aku yang merasakan
sensasi yang luar biasa, hanya bisa mencengkram kerah bajunya.
“I-iya… Aku percaya itu Juan!” kataku yang masih memejamkan
mata. Kemudian aku merasa ada benda hangat dan lembab menyentuh bibirku, mataku
terbelalak ketika melihat kami berciuman…
BRUUK!
Tonjokan keras mendarat cantik di hidung mancungnya hingga
dia terpental dari kasur, “Hei apa yang kau lakukan?!!!” teriaknya marah,
hidungnya berdarah, “Bukankah kau mencintaiku? Tidak seharusnya kau bersikap
begini terhadap idolamu!”
Aku gemetaran dan memegang bibirku, mataku juga berair.
Kenapa aku menangis? Bodoh! Bukankah aku sangat menyukainya? Kenapa aku marah
dia melakukan itu padaku… Bodoh sekali kau Alvin… Nikmati saja c’mon! “Ma-maaf…
Aku hanya terkejut,” kataku gugup dan masih dengan air mata yang mengalir.
Tatapannya melunak, mungkin dia sadar telah melakukan hal
yang salah padaku, “Maaf… Aku yang salah. Kau masih kecil tidak seharusnya aku
begitu,” katanya bangkit kemudian mengusap rambutku, memeluk kepalaku di dada
bidangnya.
“Ehehehe… Juan aku sangat senang bisa bertemu dengamu!”
kataku sambil memeluk perutnya erat. Dia berlutut di kasur.
“Sudah jangan menangis… Lihat, betapa jeleknya kau sekarang
dengan ingus yang meleleh.”
“Ehehehe…” aku menyengir lebar kemudian menyeka ingusku
dengan tangan namun yang malah lengket dan tambah berantakan wajahku. Dia tidak
dapat menahan tawanya saat melihat wajah ingusanku. Diambilnya selimut kemudian
mengelap wajahku dengan lembut. Aku memiringkan kepalaku, menatapnya dengan
tatapan polos…
Croott!!
Darah di hidungnya malah tambah muncrat, aku panik dan
menangkup pipinya, “Ti-tidak apa-apa. Aku hanya tidak tahan melihat wajah
polosmu yang begitu menggoda.”
Aku menatapnya sekilas, kemudian menutup mataku. Rupanya dia
mengerti isyaratku sehingga dapat kurasakan benda lembab itu kembali mendarat
di bibirku, kecupan yang ringan dan lembut yang bisa membuat dadaku serasa
ingin meledak dan sangat menikmati ciumannya.
“Enghhh… Aaaaahh…” aku mendesah pelan saat tangannya meraba
dadaku dan memilin nippleku dari balik baju.
“Eeemmhhh… Sssrpphh... Aku tidak bisa menahan diri untuk
tidak menyentuhmu,” katanya sambil mencium dan menghisap leher dan daguku,
dadaku benar-benar bergetar.
Dia membaringkan tubuhku ke kasur, “Ka-kau mau apa?” tanyaku
gugup, dia menaiki tubuhku, memasukkan tangannya dalam bajuku dan kembali
memilin nippleku, aku menggeliat.
“Aku ingin melakukan fan service yang aku janjikan, kau mau
menerimanya kan?” katanya dengan cengiran mesum. Aku semakin gugup tapi rasanya
sangat senang bisa sedekat ini dengan idolaku.
“Emmmhhh… Geli… Uuuuhh…” aku mendesah lagi, bibirnya
menjelajah di leherku, menghisap leherku hingga meninggalkan bercak merah.
“Kau sangat imut,” katanya kemudian menghisap bibirku, sedangkan
tangannya menggerayangi pahaku, aku begitu kegelian namun nyaman.
“Uuuhh… Emmmmhhhhh… A-aaaaahhhhh…” aku mendesah keras saat
tangannya meremas penisku yang ada di balik celana jeansku, perlahan penisku
membengkak.
“Kubuka ya?” bisiknya sexy kemudian menurunkan resletingku,
membuang celanaku ke pinggir dan hanya menyisakan CDku. Aku sangat gugup, tapi
aku sudah terjebak dengan kenikmatan yang sangat… uuh…
“I-iya… Aaaaahhh…” kataku terputus karena dia kembali meremas
penisku.
Kami kembali berciuman dengan mesra, lidahnya bermain indah
di mulutku yang membuatku menggeliat nikmat. Kutarik bajunya ke atas sebagai
isyarat agar dia membuka bajunya dan dia pun membuka bajunya, menampakkan tubuh
putih indah yang dihiasi perut yang six pack. Aku menelan ludah, tubuhnya
sangat mengagumkan.
Dia menggesek-gesekkan kejantanannya dengan kejantananku
yang membuatku semakin disengat gejolak nafsu. Lidahnya menjilat bibir ranumku,
kemudian daguku, turun lagi ke leher jenjangku dia bertahan disana terlihat
dari nafasnya yang memburu dia sangat menikmati leherku. Dia mengangkat bajuku
sedikit, menghisap-hisap perutku di bawah sana sedangkan aku melepaskan bajuku.
Bibirnya kembali naik ke atas, menjilat kedua dadaku secara bergantian
sedangkan tangannya menggerayangi seluruh tubuhku.
“Aaaaah… Emmm… Aaaaaakkhh… Sakit, Oooooohhh…” erangku keras
saat dia menggigit nippleku dan disaat bersamaan dia meremas penisku.
“Emmhhh… Ssssrrppphhh… Enak bukan?” tanyanya dengan senyuman
liciknya itu.
Aku memejamkan mataku nikmat, tanganku meremas rambutnya
sedangkan dia menghisap perut langsingku dengan penuh nafsu. Dia menatap
penisku yang sudah menegang, tidak seberapa memang besarnya karena aku masih
remaja tapi bukankah nanti akan tumbuh? “Emmmhhhh… Uuuuuuuhhh…” aku kembali
mendesah ketika dia menciumi penisku dengan erotis di balik CDku namun cukup
terasa nikmatnya.
Aku kembali menggerang keras saat dia mengigit pelan penisku
yang membuat sensasi yang begitu nikmat, “Aaaaakkkkhhhh… Juan… Emmmhhhh…
Ooooohhhh…” aku meremas rambutnya.
Dia menatapku, “Manis sekali~” katanya yang menciumi penisku
sedangkan tangannya meremas testisku.
“Ja-jangaaan… Aaaaaakkkhhh…” erangku sambil meremas
rambutnya.
“Hn?” gumamnya sambil menghisap penisku.
“Jangan hentikan uuuuuhhh… Terusss aaaaaakhhh…” desahku
keras. Dia menarik CDku sehingga penisku mengacung tinggi, dia tersenyum mesum
melihat penisku yang kemerahan itu.
“Terlihat nikmat~” katanya kemudian menjilat ujung penisku,
aku meremas spray keras.
“U-uuuhhhhhh…” dia mengocok penisku pelan namun dia
berhenti, aku mengerutkan kening kesal.
Dia bangkit dan melepaskan celananya, terlihat penisnya yang
besar, kokoh dan terlihat urat biru di penis bersihnya itu. Aku cukup shock
karena ini kali pertama aku melihat kelamin orang lain, aku kalah besar.
Dia kembali menaiki tubuhku kemudian menggesek-gesekkan
penisnya dengan penisku, “Aaaaaaahhh… Oooooooohh… Eummhhh…” aku mendesah nikmat
atas sensasinya ditambah lagi dia menghisap-hisap leherku.
Dia kembali turun, menghisap paha mulusku penuh nafsu dan
tangannya mengocok penisku dengan cepat, “Aaaahh… Ooooohh… Aaaaakhh… Enghhhh…
Aaaaaakhhh…” erangku menikmati kocokannya.
Tangannya mencengkram penisku, aku gugup namun mulutnya
mendekati ujung penisku dan menghisap-hisap lubang penisku. Wajahku benar-benar
memerah sekarang.
“Ssssrrrppphh…. Srrrpphh…” terdengar suaranya sedang
menghisap seluruh penisku penuh nafsu, aku menggerang hebat, aku juga tidak
bisa menahan tubuhku yang ingin menggeliat.
“AAAAARRRGGHHH….” Aku semakin histeris merasakan dia
menggila di bawah sana, hisapannya benar-benar liar. Entah dia yang professional
atau aku yang tidak berpengalaman? Yang pasti sekarang tubuhku benar-benar… Aah…
Baru kali ini aku merasakannya dan begitu fantastik. Kepalanya naik-turun
dengan cepat, aku sudah tidak tahan…
“He-hei!!!” teriakku kesal saat dia melepaskan hisapannya.
“Kenapa? Kau kesal aku menghentikannya?” tanyanya dengan
senyuman licik.
Aku menggembungkan pipiku, “Iya… Cepatlah! Jangan permainkan
aku.”
“Memohon dulu untukkku!”
“Uhh… Lakukan lagi~”
“Lakukan apa?”
“Hei jangan mempermainkanku! Cepatlah lakukan, aku sangat
menginginkannya!”
“Aku tidak suka diperintah. Memohonlah?”
“Uuuhh… Tolong hisap penisku lagi~”
“Aku tidak mendengarmu sayang~”
“TOLONG HISAP PENISKU LAGI!” dia tersenyum dan kembali
turun, dihisapnya penisku dengan lebih bringas.
Rasanya sudah mau di ujung, aku benar-benar….
Croooottt… Crrooottt…. Crooott…
Penisku menyemprotkan banyak sperma yang kental karena sudah
lama aku tidak mimpi basah. Tubuhku mengejang hebat, “Hn… Nikmat sekali~”
katanya sambil menelan spermaku. Aku menatapnya ngeri.
Dia kembali menciumku, menggesek-gesekkan penis kerasnya ke
penisku, “Uuuuuhh… Lelah sekali~”
“Lelah? Tapi tugasmu belum berakhir~” dia membuka selangkanganku
lebar, menggesekkan penisnya ke lubangku.
“Uuuuhh… Jangan! Penismu besar, aku takut…”
Dia menciumi leherku, sehingga aku kembali horny dan
menggeliat, “Jangan takut, aku akan melakukannya dengan penuh perasaan…”
Perlahan penisnya masuk, aku mencengkram kuat bahunya, “AAAAAAKKHHH!
Aaaaahhhh tidaaak… Oooohhh sakit sekali Juan, tolong aaaaahhhh,” aku menggerang
liar saat penis besarnya menerobos lubang sempitku. Sakit, benar-benar sakit. Namun
dia menjilati wajahku, menatap wajah tampannya yang teramat aku kagumi aku
kembali tenang walau erangan tetap saja tidak dapat aku tahan.
“Uuuuhh… Emmmh, tenang imut. Ini hanya sementara.”
Perlahan dia menarik penisnya, kemudian kembali menusuknya. Beberapa
kali dia mengulanginya sampai gerakannya lebih cepat. Aku sedikit lega saat
beberapa sodokan dia memberikan kenikmatan, aku melenguh nikmat seiring dengan
pompaannya yang cepat. Penisku kembali tegang, dia menyadari itu dan kembali
memijat penisku.
“AAAARRRGGHH!” aku kembali menggerang saat dia menusuk kasar
lubangku, tusukannya semakin bringas. Dia hanya tersenyum menatap wajahku yang
sangat menderita.
“Aaaahhh… Sempit sekali emmmmhh…”
Enjotannya semakin cepat seiring dengan kocokan penisku, aku
hanya bisa meremas spray merasakan nikmat dan sakit yang luar biasa ini.
Crooottt…. Crrrooott… Crooottt…
Kami pun mencapai klimaks secara bersamaan, tubuh kami
mengejang karena nikmat yang luar biasa. Dia merebahkan tubuhnya yang mengkilat
karena dihiasi keringat, benar-benar sexy. Aku memiringkan tubuhku dan memeluk
bahu kokohnya, “Hebat sekali…” bisikku sambil menempelkan bibirku di lehernya.
Dia menatapku lekat kemudian mengecup bibirku, “Thanks… Kau
milikku selamanya. Mulai sekarang.”
Aku tersenyum bahagia, “Aku tidak menyangka ini…”
“Hn… Ngomong-ngomong… Siapa namamu?”
“APA??? Kita sudah melakukannya tapi kau tidak tau namaku? Aku
Alvin!”
“Hn… Alvin, kau fan specialku maka kau harus selalu hadir
disetiap konserku. Aku akan menjemputmu.”
Aku tersenyum lembut menatapnya. Hubungan antara fans dan
idola bisa menjadi kekasih? Sungguh sebuah kebahagiaan buatku.
END
Maaf, lagi sakit yang lumayan parah otak mimin yanz malah omes.
Habisnya bosan baringan saja sepanjang hari wueheheh mohon doanya ya? Oiya cerita
ini terinspirasi dari mimpiku 3 hari lalu waw… aku akan terus meneliti mimpi
dan kegiatanku karena selalu jadi ide mesum *nyengir mesum*
Thanks sudah baca. bagaimana? Komentar please, karena
komentar kalian adalah nafas dan semangat admin yanz yang membuat yanz bertahan
menulis detik ini, dan komentar kalian adalah penghargaan yang sangat berarti
buat yanz.
Numpang promo FB: http://m.facebook.com/yanuar.cassielf/
berlangganan FBku please? Kalau ada keperluan kalian bisa menghubungiku
langsung.
Salken Jakbar Grogol V add Pin:DC692463 or wa 0811-945-1903 cr Pure Top or Bisex yang kost
BalasHapusشركة مكافحه النمل الابيض الرياض
BalasHapusYuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny